15 Contoh Kalimat Ngoko Alus dalam Bahasa Jawa Beserta Terjemahan
JAKARTA, iNews.id - Contoh kalimat ngoko alus dalam Bahasa Jawa mencerminkan keindahan dan kesantunan budaya Jawa. Ngoko alus, sebagai salah satu tingkatan tutur dalam Bahasa Jawa, merupakan perpaduan antara bahasa ngoko (sehari-hari) dengan unsur-unsur krama inggil (bahasa yang sangat halus).
Penggunaan ngoko alus menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara, terutama yang lebih tua atau dihormati. Mari kita telusuri lebih lanjut beberapa contoh kalimat ngoko alus yang kerap digunakan, lengkap dengan sumber buku referensi yang dapat Anda jadikan panduan.
Ngoko alus digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, dihormati, atau memiliki kedudukan sosial yang lebih tinggi. Ini adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat dan kesopanan dalam budaya Jawa. Beberapa situasi di mana ngoko alus biasanya digunakan antara lain:
Berbicara dengan orang tua atau kakek-nenek.
Berbicara dengan guru atau dosen.
Berbicara dengan tokoh masyarakat atau pejabat.
Berbicara dengan orang yang baru dikenal, terutama jika mereka lebih tua atau memiliki status sosial yang lebih tinggi.
Dilansir iNews.id dari buku "Tata Bahasa Jawa" oleh Poerwadarminta, berikut adalah 15 contoh kalimat ngoko alus:
"Panjenengan badhe tindak pundi?" (Anda akan pergi ke mana?)
"Kula nyuwun pangapunten." (Saya mohon maaf.)
"Menapa panjenengan sampun dhahar?" (Apakah Anda sudah makan?)
"Mangga, panjenengan pinarak rumiyin." (Silakan, Anda duduk dulu.)
"Kula badhe nyuwun pirsa." (Saya akan bertanya.)
"Panjenengan kersa ngunjuk napa?" (Anda ingin minum apa?)
"Damel napa panjenengan rawuh mriki?" (Ada keperluan apa Anda datang ke sini?)
"Kula mboten ngertos menapa panjenengan ngendika." (Saya tidak mengerti apa yang Anda katakan.)
"Matur nuwun sanget, panjenengan sampun paring pitulungan." (Terima kasih banyak, Anda sudah memberikan bantuan.)
"Kula nyuwun pamit, panjenengan." (Saya mohon pamit, Anda.)
"Sugeng enjing, panjenengan." (Selamat pagi, Anda.)
"Sugeng siyang, panjenengan." (Selamat siang, Anda.)
"Sugeng sonten, panjenengan." (Selamat sore, Anda.)
"Sugeng dalu, panjenengan." (Selamat malam, Anda.)
"Sampeyan saged paring wekdal sekedhap?" (Anda bisa memberikan waktu sebentar?)
Kenali lawan bicara Anda: Pastikan Anda memahami dengan siapa Anda berbicara. Jika ragu, lebih baik menggunakan bahasa yang lebih formal.
Gunakan kosakata yang tepat: Pilih kata-kata yang sesuai dengan tingkat tutur ngoko alus.
Perhatikan intonasi dan ekspresi wajah: Gunakan intonasi yang sopan dan ekspresi wajah yang ramah.
Contoh kalimat ngoko alus di atas hanyalah sebagian kecil dari kekayaan Bahasa Jawa. Dengan terus belajar dan berlatih, kita dapat semakin menguasai tingkatan bahasa ini, sehingga mampu berkomunikasi dengan lebih santun dan efektif dalam berbagai situasi.
Editor: Komaruddin Bagja