156 Tahun Perjalanan Kereta Api Pertama di Indonesia, KAI Napak Tilas Semarang-Grobogan

Peringatan Perjalanan Kereta Api Pertama ini diisi dengan berbagai rangkaian acara, diantaranya Joyride Semarang Tawang-Tanggung pp menggunakan lokomotif livery vintage, Seminar Sejarah Perkeretaapian Indonesia dengan narasumber dari Sejarahwan Kota Semarang Tjahjono Rahardjo, tumpengan, dan pesta kostum adat daerah yang dikenakan oleh setiap peserta.
Selain itu juga dilaksanakan penyerahan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) kepada Kepala Desa Tanggung Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan berupa bantuan Air Bersih sebanyak 3 tangki atau 15.000 liter air.
“Bantuan air bersih ini diberikan sebagai wujud kepedulian KAI terhadap warga yang terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Semoga dengan bantuan air bersih ini dapat meringankan beban warga khususnya di wilayah Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan,” ujar Wisnu.
Pada perjalanan napak tilas ini melewati 4 stasiun yang merupakan empat stasiun tertua di Indonesia, di antaranya: Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Stasiun Alastua, Stasiun Brumbung dan Stasiun Tanggung. Jalur ini pertama kali dibuka pada tanggal 10 Agustus 1867 dan merupakan jalur kereta api pertama yang beroperasi di Indonesia.
Kehadiran kereta api ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda, Mr. L. A. J Baron sloet Van den Belee pada tahun 1864. Pembangunan jalur kereta api dengan lebar sepur 1435 mm ini dilaksanakan oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), lintas Semarang sampai dengan Tanggung berhasil dirampungkan pada 10 Agustus 1867. Selanjutnya, NISM melanjutkan pembangunan jalur kereta api ke daerah Vorstenlanden (Yogyakarta dan Surakarta) dan selesai tahun 1872.
“Semarang dapat dikatakan sebagai kota kereta api bersejarah, sebagai kota tempat kelahiran kereta api di Indonesia. Kita patut bangga melaksanakan peringatan napak tilas ini,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni