get app
inews
Aa Text
Read Next : Mengerikan! Pemimpin Prajurit Belanda Tertembak Mata oleh Pasukan Pangeran Diponegoro

17 Benteng Peninggalan Belanda di Indonesia, Nomor 7 Jadi Tempat Tahanan Pangeran Diponegoro

Jumat, 15 September 2023 - 06:19:00 WIB
17 Benteng Peninggalan Belanda di Indonesia, Nomor 7 Jadi Tempat Tahanan Pangeran Diponegoro
Benteng Pendem Willem II - Ungaran. (Foto: Direktorat Pariwisata).

4. Benteng Fort de Kock - Bukittinggi

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia lainnya, yaitu Benteng Fort de Kock. Terletak di Bukittinggi, Sumatera Barat dan dibangun pada 1830. 

Meski pada awalnya benteng ini digunakan sebagai tempat pertahanan, namun Benteng Fort de Kock kini digunakan sebagai objek wisata, yaitu kebun binatang.

Benteng Fort de Kock dibangun di atas bukit dengan ketinggian 958 Mdpl. Sayangnya, saat ini bentuk fisik bangunan dari benteng ini sudah tidak ada dan yang tersisa hanya bangunan bak air.

Peninggalan yang masih erat kaitannya dengan benteng tersebut merupakan delapan meriam besi yang ditemukan di sekitar area bekas benteng.

5. Benteng Pendem Van Den Bosch - Ngawi

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia berikutnya, Benteng Van Den Bosch. Terletak di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Benteng ini memiliki bangunan 165 x 80 meter. 

Lokasinya sangat mudah dijangkau dari pusat kota Ngawi, karena hanya berjarak kurang lebih 1 kilometer.

Dikutip dari laman DPUPR Ngawi, Benteng Pendem Ngawi atau Benteng Van Den Bosch merupakan salah satu benteng peninggalan Belanda yang dibangun pada masa Perang Diponegoro, 1825-1830.

Pada 1825, Ngawi berhasil direbut dan diduduki oleh Belanda. Dalam rangka penguasaan jalur perdagangan serta mempertahankan kedudukan dan fungsi strategis Ngawi, Belanda pun  membangun Benteng Van Den Bosch.

Pembangunan benteng yang selesai pada 1845 tersebut dihuni oleh 250 tentara Belanda dengan persenjataan senapan, meriam api dan 60 orang kavaleri yang dipimpin oleh Johannes Van den Bosch. 

Kini Benteng Van Den Bosch dijadikan sebagai tempat destinasi wisata bersejarah dan sudah dilakukan revitalisasi.

6. Benteng Van der Wijck - Kebumen

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu Benteng Van Der Wijck. Didirikan pada 1818 sebagai kantor perdagangan VOC dengan nama Fort Cochius. 

Pada 1856, benteng ini sudah beralih fungsi menjadi sekolah militer untuk anak-anak dari bangsa Eropa. Peralihan fungsi benteng ini membuat Benteng Cochius berganti nama menjadi Benteng van Der Wijck. 

Kini, benteng dengan empat pintu utamanya ini dijadikan sebagai objek wisata dan tempat bermain oleh pemerintah daerah setempat.

7. Benteng Pendem Willem II - Ungaran

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yakni Benteng Pendem Willem II. Terletak di Kota Ungaran ini dibangun pada 1786. 

Waktu itu, benteng ini juga pernah jadi tempat tahanan sementara Pangeran Diponegoro sebelum diasingkan. 

8. Benteng Barus - Tapanuli Tengah

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu benteng Barus. Terletak di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Memiliki bentuk persegi yang dilengkapi oleh bastion di sudut utara dan selatan. Sayangnya, saat ini kondisi bentang Barus tidak terurus dengan baik.

9. Benteng Amsterdam - Maluku Tengah

Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yakni Benteng Amsterdam. Terletak di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. 

Lokasi benteng ini berjarak 42 kilometer dari pusat Kota Ambon. Situs ini mulai dibangun pada 1512 dan baru diselesaikan pada 1649-1656 serta dinamai benteng Amsterdam.

Pada awalnya benteng ini digunakan sebagai loji perdagangan oleh VOC, namun beralih fungsi sebagai kubu pertahanan di bawah pemerintahan Belanda. Pada 1900, Belanda meninggalkan benteng ini dalam keadaan rusak dan dibenahi pada 1991-1994.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut