3 Bukti Nyata Ganjar Pranowo Tingatkan Kualitas Pendidikan di Jawa Tengah

JAKARTA, iNews.id - Inilah 3 bukti nyata Ganjar Pranowo tingkatkan kualitas pendidikan di Jawa Tengah. Calon Presiden Ganjar Pranowo terbukti mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, berdasarkan prestasinya saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. 

Pendidikan yang berkualitas adalah dasar penting dalam pembangunan negara, dan pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menyediakan akses pendidikan setara dan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat. 

Baca Juga

5 Fakta Menarik Kabupaten Karanganyar: Tempat Kelahiran Calon Presiden Ganjar Pranowo

Namun, masih ada tantangan besar yang harus diatasi untuk mencapai tujuan ini, dan Ganjar Pranowo telah memberikan contoh kesiapannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Berikut beberapa langkah yang dilakukan Ganjar Pranowo dalam meningkatkan pendidikan di Jawa Tengah:

Baca Juga

3 Fakta Dukungan Penting dari Sekretariat Nasional Jokowi untuk Ganjar Pranowo

3 bukti nyata Ganjar Pranowo tingkatkan kualitas pendidikan di Jawa Tengah

1. Boarding School Gratis

Ganjar memperkenalkan konsep SMKN Jateng, yaitu sekolah asrama gratis khusus untuk siswa dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Model sekolah ini menjadi yang pertama di Indonesia dan telah berhasil dilaksanakan sejak Juni 2014 di tiga wilayah, yaitu Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Purbalingga. Keberhasilan program ini memicu perluasan sistem semi-boarding di 15 wilayah lainnya pada tahun 2022. 

SMKN Jateng juga menyediakan asrama dan kebutuhan harian siswa, semuanya ditanggung oleh pemerintah provinsi. Para siswa menerima seragam dan perlengkapan sekolah secara gratis. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemerataan pendidikan dan membantu mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah.

Baca Juga

Pengamat: Ganjar Pranowo Tunjukkan Keberpihakan Lebih Kuat Terhadap Palestina Dibandingkan dengan Capres Lain

2. Membebaskan Biaya SPP

Mulai tahun 2020, Ganjar menggratiskan biaya pendidikan untuk semua siswa SMA/SMK/SLB Negeri Jawa Tengah. Bantuan Operasional Anggaran (BOP) diberikan kepada sekolah-sekolah sehingga siswa tidak perlu lagi membayar SPP. 

Pada tahun 2022, alokasi anggaran BOP mencapai sekitar Rp. 770 Miliar. Bahkan sekolah swasta juga mendapat perhatian, dengan bantuan dari Bosda (Dukungan Operasional Sekolah Daerah). Anggaran Bosda untuk sekolah swasta mencapai Rp. 160 Miliar dan mencakup 607.021 siswa dari 1.917 sekolah.

Baca Juga

Deretan Prestasi Gemilang Alam Ganjar di Bidang Akademis, Hasil Didikan Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh

3. Mensejahterakan Guru Honorer

Ganjar juga memberikan perhatian khusus pada kesejahteraan guru honorer. Ia menaikkan gaji guru tidak tetap (GTT) di satuan pendidikan SMA, SMK, dan SLB sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) daerah ditambah 10%. Sebelumnya, gaji mereka hanya sekitar Rp 200 ribu per bulan, tetapi kini ada yang dapat mencapai Rp 2,3 juta per bulan atau lebih. 

Pegawai Tidak Tetap (PTT) di satuan pendidikan juga mendapatkan manfaat dari hak-hak yang ada di UMK masing-masing. Anggaran gaji GTT dan PTT dibiayai oleh APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan pada tahun lalu mencapai sekitar Rp. 527,4 miliar untuk membayar gaji 5.739 guru SMA, 6.543 guru SMK, dan 584 guru SLB. Selain itu, terdapat 8.580 pegawai tidak tetap di Jawa Tengah.

Baca Juga

3 Cara Efektif Ganjar Pranowo Tingkatkan Kualitas Industri Kreatif Indonesia, Idenya Brilian!

Ganjar Pranowo telah membuktikan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Tengah, dan ini merupakan bukti nyata bahwa ia memiliki visi yang kuat untuk memajukan pendidikan di Indonesia. 

Dengan pengalaman dan program-programnya yang berhasil, Ganjar Pranowo dapat menjadi motor penggerak untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia jika terpilih sebagai presiden. 

Pendekatan yang telah diterapkan di Jawa Tengah dapat menjadi inspirasi bagi negara ini dalam menghadapi tantangan pendidikan yang ada.

Demikianlah 3 bukti nyata Ganjar Pranowo tingkatkan kualitas pendidikan di Jawa Tengah.

Editor: Komaruddin Bagja