3 Jalur Alternatif ke Gombong dengan Jalan Mulus, Nyaman dan Lebih Lengang

KEBUMEN, iNews.id -  Bagi para pengguna jalan yang sering melintasi jalur selatan Jawa Tengah, macet di jalur utama menuju Gombong bukanlah hal baru. Terutama ketika libur panjang, akhir pekan, atau musim mudik, arus kendaraan menuju Gombong dan sekitarnya seringkali tersendat. Untuk mengatasi hal ini, penting mengetahui 3 jalur alternatif ke Gombong yang bisa menjadi solusi agar perjalanan lebih lancar dan efisien.

Selain mempercepat waktu tempuh, jalur alternatif ini juga memberikan pengalaman berbeda karena melewati pemandangan pedesaan, area perbukitan, bahkan hutan pinus yang menyejukkan mata. 

Baca Juga

3 Jalur Alternatif ke Ciamis yang Cocok Buat Healing, Sambil Nikmati Alam Perdesaan

Dengan memilih jalur yang tepat, perjalanan menuju Gombong bisa lebih nyaman sekaligus menghindari stres akibat kemacetan panjang.

3 Jalur Alternatif ke Gombong

1. Jalur Alternatif Gombong – Banjarnegara via Lawangawu

Salah satu jalur yang banyak dipilih pengendara adalah rute Gombong–Banjarnegara melalui Lawangawu. Jalur ini cocok bagi mereka yang ingin menghindari kepadatan arus kendaraan di jalur utama. Selain lebih lengang, rute ini menawarkan pemandangan alam yang indah, melewati kawasan pedesaan dan hutan pinus yang asri.

Baca Juga

3 Jalur Alternatif ke Purwokerto, Pilih Sesuai Arah Kedatangan

Waktu tempuh rata-rata sekitar 40 menit tergantung kondisi lalu lintas, dan jalur ini cukup aman untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Namun, perlu diperhatikan bahwa beberapa bagian jalan masih relatif sempit sehingga pengemudi harus tetap berhati-hati, terutama saat berpapasan dengan kendaraan besar.

2. Jalur Gombong – Buayan – Puring

Alternatif berikutnya adalah jalur Gombong–Buayan–Puring. Rute ini biasanya digunakan untuk memecah kepadatan arus dari jalur selatan utama. Pemerintah daerah juga sudah melakukan perbaikan dan pelebaran di beberapa titik sehingga jalur ini semakin nyaman dilalui.

Baca Juga

3 Jalur Alternatif ke Kertosono yang Jadi Rekomendasi Warga Lokal

Selain itu, jalur ini menghubungkan langsung ke kawasan selatan Kebumen, sehingga cocok bagi pengguna jalan yang ingin menuju wilayah pantai di sekitar Puring. Keuntungan lain dari jalur ini adalah kondisi jalan yang relatif mulus dengan lalu lintas yang tidak terlalu padat dibandingkan jalur utama.

3. Jalur Kutowinangun – Kambalan – Karanganyar – Gombong

Jalur alternatif ketiga yang cukup populer adalah Kutowinangun–Kambalan–Karanganyar–Gombong. Rute ini sering menjadi pilihan ketika terjadi kemacetan parah di jalur utama Kebumen–Gombong, terutama karena adanya sistem buka tutup akibat perbaikan jalan di Karanganyar.

Dengan memilih jalur ini, pengguna jalan bisa menghindari antrean panjang kendaraan. Meski jalannya sedikit lebih jauh dibandingkan jalur utama, kondisi lalu lintas yang lebih lengang membuat waktu tempuh menjadi lebih efisien. Jalur ini juga melewati sejumlah kawasan pedesaan yang asri, sehingga perjalanan terasa lebih menyenangkan.

Tips Saat Menggunakan Jalur Alternatif

• Cek kondisi jalan terbaru – Beberapa jalur alternatif kadang ada perbaikan jalan atau kendala teknis, jadi pastikan memantau informasi lalu lintas terkini.
• Gunakan aplikasi navigasi – Aplikasi peta digital sangat membantu untuk memantau titik kemacetan dan memilih rute tercepat.
• Waspada malam hari – Tidak semua jalur alternatif memiliki penerangan jalan yang baik, jadi ekstra hati-hati jika melintas setelah gelap.
• Siapkan kendaraan prima – Beberapa jalur alternatif memiliki tanjakan atau turunan curam, sehingga kendaraan harus dalam kondisi baik.

Mengetahui 3 jalur alternatif ke Gombong adalah langkah bijak untuk menghindari kemacetan panjang, terutama di musim liburan atau akhir pekan. Jalur via Lawangawu, jalur Gombong–Buayan–Puring, serta jalur Kutowinangun–Kambalan–Karanganyar–Gombong bisa menjadi pilihan terbaik sesuai tujuan perjalanan. Dengan memilih rute yang tepat, perjalanan menuju Gombong akan lebih lancar, nyaman, dan tetap menyenangkan meski arus lalu lintas padat.

Editor: Komaruddin Bagja