5 Fakta Menarik Wisata Guci Tegal, Lokasi Kecelakaan Bus Masuk Jurang

SLAWI, iNews.id – Ada fakta menarik terkait objek wisata Guci, Kabupaten Tegal yang dalam beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan menyusul kasus kecelakaan bus masuk jurang, Minggu (7/5/2023) lalu. 

Kecelakaan bus Duta Wisata yang membawa rombongan peziarah asal Tangerang Selatan itu mengakibatkan dua orang tewas dan puluhan luka-luka. Kasus kecelakaan bus tersebut kini masih ditangani Polres Tegal.

Baca Juga

Evakuasi Bus Masuk Jurang di Guci Sempat Alami Kendala, Petugas Kerahkan Alat Berat

Objek wisata Guci merupakan salah satu andalan bagi Pemkab Tegal di sektor pariwisata, selain Waduk Cacaban, dan Pantai Purwahamba Indah.

Wisata Guci memang sudah terkenal sejak zaman dulu karena air panas alaminya yang dipercaya masyarakat bisa menyembuhkan beragam penyakit kulit dan reumatik.

Baca Juga

Menikmati Kolam Air Panas di Guci Tegal, Tempat Wisata yang Instagramable

Selain bisa berendam di air panas alami langsung dari perut Gunung Slamet, wisatawan juga disuguhi panorama alam yang memesona dan udara sejuk di wisata Guci. Hal ini sangat maklmum karena Guci berada di kawasan pegunungan dengan ketinggian 2.250 mdpl. 

Secara administrasi, kawasan wisata Guci yang terkenal dengan air panas alaminya ini berada di Desa Rembul, Kecamatan Bojong. 

Baca Juga

Ribuan Kendaraan Padati Jalur Pemalang Selatan Menuju Objek Wisata Guci

Fakta Menarik Wisata Guci Tegal

1.    Sejarah Wisata Guci 

Objek Wisata Guci bermula setelah ditemukannya sumber mata air atau tuk dalam bahasa Jawa. Tuk di Desa Guci ini kemudian diteliti dan hasilnya tidak mengandung racun. Pada tahun 1974, pemandian air panas Guci dibuka untuk umum dengan fasilitas yang masih alami dan belum dibuat seperti sekarang ini.

2. Peninggalan Para Wali

Dilansir dari laman stekom.ac.id dalam Babad Tanah Jawa disebutkan bahwa kawasan Guci terdapat pohon beringin dan pohon karet yang sudah ratusan tahun yang konon ditanam oleh keturunan Kyai Klitik bernama Eyang Sudi Reja dan Mbah Abdurahim pada tahun 1918.

Sampai sekarang pemandian air panas Guci menyimpan misteri kegaibannya sebab merupakan peninggalan para wali terdahulu penyebar agama islam, dan masih banyak tempat – tempat yang menyimpan sejarah seperti petilasan Kyai Mustofa dan makamnya di Pekaringan berjarak 5 Km dari Desa Guci.

Kiai Mustofa adalah seorang ulama keturunan kanjeng Sunan Gunungjati yang syiar Islam kemudian bertapa di Desa Guci pada zaman cucu Kyai Klitik. 

Ulama inilah yang memberi nama air terjun di sebelah atas Pemandian Pancuran 13 yaitu Curug Serwiti sebab banyak muncul burung serwiti dan diatas curug itu ada lagi sebuah curug yang indah bernama Curug Jedor yang tidak pernah diketahui asal muasal nama tersebut.

Editor: Kastolani Marzuki