5 Fakta Siswa MA Bacok Guru Pakai Sabit di Demak, Nomor 4 Bikin Nyesek
SEMARANG, iNews.id – Sejumlah fakta terungkap dalam kasus siswa madrasah aliyah (MA) membacok gurunya di Kabupaten Demak. Peristiwa yang terjadi di MA Yasua, Desa Pilang Wetan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Senin (25/9/2023) itu membuat geger dan mengejutkan sejumlah pihak.
Saat ini, polisi masih mengejar pelaku yang kabur usai menjalankan aksi kejahatannya. Pelaku diduga kabur kea rah Semarang. Petugas juga sudah mengolah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Kronologi kejadian bermula saat guru bernama Ali Fatkhur Rohman datang ke ruang kelas untuk membagikan soal ujian tengah semester (UTS) pukul 10.00 WIB. Pelaku MAR lalu mendatangi korban dengan memegang sabit yang dia sembunyikan di belakang tubuhnya. Saat dalam jarak dekat, pelaku AR langsung menebas korban sebanyak 3 kali.
Korban sempat menangkis hingga terluka di tangan kiri. Namun luka terparah di bagian leher yang terkena sabetan celurit.
Peristiwa itu sontak membuat geger seisi kelas. Beberapa siswa lain lalu keluar ruangan kelas untuk memanggil bantuan. Para guru lainnya kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Gubug, Purwodadi. Karena luka berat, korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang.
Pelaku MAR langsung lari usai membacok gurunya. Dia melempar sabit ke lapangan dan kabur dengan mengendarai motor.
Kapolsek Kebonagung AKP Suwondo mengatakan masih menyelidiki kasus ini dan berupaya mengejar pelaku yang ditengarai melarikan diri ke arah Semarang.
“Pelaku usai beraksi langsung lari ke luar kelas, melemparkan sabit ke lapangan dan kabur menggunakan motor,” ujarnya.
Pelaku MAR dikenal pendiam. Dia juga selalu membantu keluarganya berjualan nasi goreng di kawasan setempat. Namun, pelaku MAR sering tidak masuk sekolah dan tidak melaksanakan tugas yang diberikan guru.
Editor: Kastolani Marzuki