6 Bandara di Jawa Tengah, Nomor 2 Diambil dari Nama Pohon
Nama pengganti Lanud Wirasaba menjadi Bandara Jenderal Besar Soedirman sebelumnya diusulkan Bupati Purbalingga Tasdi. Usulan meliputi dua nama, yakni Jenderal Besar Soedirman yang merupakan pahlawan nasional kelahiran Purbalingga dan Soewarno yang diambil dari nama Komandan Lanud Wirasaba pertama, yakni Sersan Mayor Soewarno.
2. Bandara Dewadaru
Bandara Dewadaru berada di Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Bandara memiliki ukuran landasan pacu 1200X30 meter. Bandar melayani penerbangan dari Semarang dengan pesawat jenis ATR 72. Waktu tempuh kurang lebih 30 menit. Nama bandara ini berasal dari nama pohon yang hanya dapat dijumpai di Karimunjawa, yaitu Dewadaru.
Dengan landasan pacu Bandara Dewadaru yang hanya memiliki panjang 1.200 meter, pesawat terbesar yang boleh mendarat di bandara ini merupakan jenis ATR 72-600. Penerbangan dari Semarang yang menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 dapat membawa hingga 72 penumpang. Namun karena panjang landasan pacu Bandara Dewadaru yang terbatas, penerbangan pulang ke Semarang hanya dapat membawa sekitar 50 penumpang.
Bandara Dewadaru melayani rute menuju Semarang dan Surabaya. Dahulu, hanya pesawat Cassa 212 yang bisa mendarat di Bandara Dewadaru. Setelah perpanjangan landasan pacu Bandara Dewadaru pada tahun 2014, bandara dapat dilalui pesawat ATR 72.
3. Bandara Tunggul Wulung
Bandara Tunggul Wulung terletak di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap. Bandara memiliki panjang landasan pacu 1.400X30 meter dan luas terminal 777 meter persegi. Bandara kelas III ini dikelola UPT Ditjen Hubud. Terdapat dua Flying School yang beroperasi di bandara ini, yaitu Genesa Academy dan Perkasa Flight School. Dengan fasilitas yang sudah dapat melayani night flight (terbang malam) yang menjadi kurikulum sekolah penerbangan.
Editor: Ary Wahyu Wibowo