get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemerintah Luncurkan Program Padat Karya Tunai untuk 609.465 Orang dengan Upah Harian 

Airlangga Hartarto Sebut Upaya Pemulihan Ekonomi Tunjukkan Hasil Positif

Selasa, 30 Maret 2021 - 15:01:00 WIB
Airlangga Hartarto Sebut Upaya Pemulihan Ekonomi Tunjukkan Hasil Positif
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjadi keynote speaker seminar nasional yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS Solo, Selasa (30/3/2021). Foto: Ist

SOLO, iNews.id – Upaya pemulihan ekonomi Indonesia akibat pandemi Covid-19 menunjukkan hasil yang positif. Pemerintah terus berupaya mengurangi dampak pandemi guna menjaga momentum pemulihan kesehatan dan ekonomi. 

“Dari sisi ekonomi tanda-tanda pemulihan ekonomi juga sudah terlihat, hal ini tercermin dari PMI manufaktur yang berada di atas level ekspansif 50 atau 50 plus 9. Dan realisasi investasi dan manufaktur di tahun 2020 yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjadi keynote speaker seminar nasional dengan tema Transformasi Ekonomi : Optimalisasi UU Cipta Kerja sebagai Strategi Utama Akselerasi Investasi Indonesia, Selasa (30/3/2021).

Dalam seminar yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Airlangga menyebut pemulihan ekonomi di Indonesia sudah mulai bergeliat. Proporsi pengeluaran konsumsi masyarakat terhadap simpanan terus meningkat, serta indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar telah kembali seperti masa pra pandemi. 

Beberapa lembaga internasional seperti Bank Dunia telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 sebesar 4,4 persen hingga 5,1 persen. Sedangkan di tahun 2022 antara 4,8 persen hingga 6,0 persen. Proyeksi ini sejalan dengan target pemerintah yang tumbuh di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen yang didukung adanya program vaksinasi massal, kelanjutan program pemulihan ekonomi nasional, dan implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja serta pengendalian Covid-19.

“Pemerintah akan terus berupaya mengurangi dampak pandemi guna menjaga momentum pemulihan kesehatan dan ekonomi, khususnya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan konsumsi maupun investasi melalui berbagai strategi di tahun 2021,” jelasnya. 

 Adapun strategi pemerintah yang pertama adalah terus mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi hingga 28 Maret dengan realiasasi 10,49 juta dosis. Dimana dosis pertama menyasar 7,25 juta orang dan dosis kedua 3,2 juta orang. Harapananya kekebalan masyarakat dapat tercapai dalam kurun waktu satu tahun.

Bersamaan dengan program vaksinisasi, lanjutnya, pemerintah konsisten melakukan pembatasan kegiatan masyarakat secara mikro untuk menekan pertambahan angka Covid-19 dengan menyeimbangkan aspek sosial dan ekonomi.

Strategi kedua adalah komitmen untuk melanjutkan anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021 dengan alokasi Rp699,43 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan realisasi per tahun lalu, yaitu Rp579,78 triliun atau terjadi kenaikan sebesar 20 persen. 

Sebagai komitmen reformasi struktural, pemerintah telah mengesahkan UU Nomor 11 Tahun 2020. UU maupun turunannya akan menyederhanakan, menyinkronkan dan mengefektifkan peraturan yang selama ini sering menimbulkan hambatan dalam penciptaan investasi dan usaha baru. UU Ciptaker memberi izin usaha dari yang sebelumnya berbasis perizinan, sehingga kini berbasis pada risiko. Reformasi ini akan mendorong pelayanan pemerintah yang lebih efisien dan transparan. 

Airlangga menuturkan, semua pihak terbuka untuk penanaman modal, juga dalam hal investasi telah memerhatikan perlindungan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Pemerintah kini juga meningkatkan investasi langsung yang membentuk Indonesia investment authority. 

Menutup pidatonya, Airlangga menegaskan bahwa pemerintah membutuhkan kerja sama dari semua stakeholder agar UU Cipta Kerja dapat berjalan dengan optimal.

Rektor UNS Solo Profesor Jamal Wiwoho mengatakan, pandemi Covid-19 tidak hanya mengganggu sektor kesehatan tetapi juga ekonomi. Hal tersebut terlihat dari meningkatkan jumlah pengangguran di Indonesia selama pandemi berlangsung. Untuk menanggulangi, pemerintah dipandang perlu melakukan upaya untuk membuka seluas-luasnya lapangan kerja bagi masyarakat. Salah satu cara yang dapat ditempuh, yakni dengan menarik para investor untuk berinvestasi di Indonesia.

“Semakin banyak investor yang masuk, berarti semakin banyak pula lapangan pekerjaan untuk masyarakat,” ujar Jamal.

Selain itu, ia juga menyoroti peran UMKM dalam pemulihan ekonomi. Pemerintah diminta mendukung UMKM agar dapat masuk ke sektor formal. Sehingga mereka mendapatkan kemudahan dalam perizinan ataupun kredit di perbankan.

“Pemerintah harus mendorong UMKM berubah ke sektor formal agar memperoleh kemudahan dalam perizinan dan mendapatkan akses kredit dari perbankan di Indonesia,” ucapnya. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut