get app
inews
Aa Text
Read Next : Siswi SMP di Purwakarta Tewas Dibunuh, Pelaku Ditangkap Ternyata Mahasiswa

Arfemisantya Yoana Ramadhani, Mahasiswa Cantik dengan Jejak Atlet Panahan dan Duta Wisata

Rabu, 04 Agustus 2021 - 17:15:00 WIB
Arfemisantya Yoana Ramadhani, Mahasiswa Cantik dengan Jejak Atlet Panahan dan Duta Wisata
Arfemisantya Yoana Ramadhani saat mengikuti kompetisi duta wisata. Foto: Ist.

SOLO, iNews.id – Segudang prestasi dimiliki Arfemisantya Yoana Ramadhani, salah satu mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Mahasiswa program studi D-4 demografi dan pencatatan sipil (DPS) sekolah vokasi (SV) ini, awalnya seorang atlet panahan yang kemudian masuk 5 besar Duta Wisata Indonesia.

Femy, sapaan akrab Arfemisantya, merupakan atlet panahan dari Kabupaten Sragen sebelum memulai langkahnya dalam dunia pageant. Sebagai atlet, Femy sering mewakili Sragen dalam berbagai kompetisi di tingkat provinsi. 

Mahasiswa kelahiran Desember tahun 2.000 tersebut mengawali karier di dunia panahan pada akhir tahun 2014. Ia mengenal olahraga tarik busur dari ayahnya. Setelah mencoba, ternyata Femy tertarik untuk menekuni panahan. 

“Dulu aku kan akselerasi, ada pembatasan buat ikut kegiatan nonakademik. Setelah lulus SMP pengin nyari kegiatan nonakademik yang bisa buat balance antara akademik dan nonakademik. Aku mengikuti anjuran ayah buat ikut panahan. Awalnya cuma komunitas kecil, terus diperhatikan sama KONI Sragen, lalu diberi pelatih, pembinaan, dan diberi alat,” kata Femi melalui siaran pers Humas UNS, Rabu (4/8/2021). 

Kompetisi pertama yang diikuti adalah kejuaraan provinsi kategori U-15 di Semarang. Namun dalam kompetisi perdananya, ia belum membawa pulang hasil juara. Sedangkan beberapa prestasi yang pernah Femy raih dalam olahraga panahan antara lain juara 2 panahan putri ronde nasional Popda tahun 2016. 

Kemudian juara 2 panahan U16 putri jarak 30m Porkab Sragen, juara 2 panahan U16 putri Jarak 40m Porkab Sragen, dan juara 2 panahan U16 putri jarak 50m Porkab Sragen. Menjadi atlet harus siap dengan berbagai konsekuensi, terlebih panahan merupakan olahraga yang dilakukan di luar lapangan, di bawah terik matahari. 

Salah satu pengalaman paling berkesan baginya saat Kejurprov 2015 di Semarang. Saat pertandingan dimulai, cuaca sangat cerah dan terik, kemudian pada pukul 13.00 WIB tiba-tiba hujan deras. Sementara pertandingan harus tetap berjalan dan tidak dapat ditunda. Jadi, ia memanah sambil hujan-hujanan. 

“Sudah ditunda setengah jam tapi hujan tidak reda, sementara perlombaan harus tetep lanjut. Pagi sampai siang badan sudah panas kena sinar matahari, pas hujan berteduh sebentar. Terus selama dua jam dari jam 13.00-15.00 WIB memanah sambil hujan-hujanan karena tidak bisa dipending. Dari jam 15.00-16.00 WIB hujan reda dan panas, jadi badan dari panas, hujan, basah ke panas lagi. Badan rasanya tidak karuan, pulang dari itu sakit,” ucapnya. 

Mengenai awal mula tertarik mengikuti ajang duta wisata, ketika itu dirinya meraih juara di Porkab Sragen. Ia melihat duta wisata yang pada saat itu sedang bertugas. Selain itu, dirinya juga termotivasi tantenya yang pernah menjadi Duta Wisata Sragen pertama tahun 1990. 

“Seru ya liat kakak-kakak duta wisata, bisa ikut event di kabupaten, cantik-cantik, ganteng-ganteng. Punya pengalaman lebih dari yang lain, kenapa aku tidak mencoba ke arah sana,” tuturnya.  

Setelah lulus SMA dan mulai memasuki dunia perkuliahan, Femy memberanikan diri mengikuti pemilihan Duta Wisata Kabupaten Sragen 2018. Kala itu, rasanya susah karena dari atlet panahan ke terjun ke dunia duta wisata. 

Ia belum bisa sepenuhnya percaya diri karena merasa sebagai cewek tomboy. Dua hal yang berbeda antara dunia olahraga dan dunia duta wisata, membuat Femy harus melakukan penyesuaian. 

“Seperti dua kepribadian berbeda, yang satu atlet di lapangan, anak bau matahari, kalau yang satu lebih jaga image, wangi, lebih berpenampilan, dan lebih menarik untuk dipandang. Tapi kemudian gimana sih cara aku untuk bisa mengubah itu. Nah, aku ikut kelas modelling karena dari jiwa yang tomboy tidak mungkin bisa switch semudah itu,” ucap Femy. 

Femy benar-benar melangkah dari nol karena sebelumnya tidak pernah mengikuti kompetisi serupa. Bahkan, dirinya tidak memiliki rok selain rok sekolah. Dirinya harus belajar banyak agar bisa menjadi duta, seperti catwalk, duduk yang baik, belajar biar enak ketika dipandang orang, public speaking dan berbagai materi lainnya. 

Mahasiswa semester 7 ini sempat minder karena bertemu dengan finalis hebat yang memiliki segudang prestasi. Sebagian juga sudah kuliah dan bekerja, sedangkan Femy saat itu masih berusia 17 tahun. 

Berkat persiapan yang matang serta rasa percaya diri terhadap kelebihan yang bisa dimaksimalkan, Femy akhirnya dinobatkan menjadi Mbak Sukowati tahun 2018. Ia lalu melaju pada Pemilihan Mas Mbak Jawa Tengah pada tahun yang sama. Dalam pemilihan Mas dan Mbak Jawa Tengah, ia berpasangan dengan Ridho Sutan Prayoga. 

Perjuangan Femy yang berhasil alih haluan dari atlet menjadi Duta Wisata Sragen sempat mengejutkan orang di sekitarnya. Sehari setelah dinobatkan, dirinya langsung bertugas. Namun belum ada 1x24 jam usai penobatan, datang omongan negatif yang menuding kemenangannya karena ayahnya bekerja di Pemda Sragen. 

Dirinya berusaha membuktikan tudingan itu salah dengan berusaha menjadi pemenang di ajang Mas Mbak Jateng. Semua proses, usaha, dan tangisan akhirnya membuahkan hasil luar biasa. Setelah dinobatkan sebagai Mbak Sukowati Kabupaten Sragen, Mbak Jawa Tengah pada tahun 2018, ia berhasil masuk 5 besar Duta Wisata Indonesia pada tahun yang sama.

“Kamu harus berproses, kalau bisa jalan berdarah-darah pun pasti harus dilakukan karena tidak ada hasil yang mengkhianati usaha. Apalagi ketika kamu bisa menang terus melihat orang tua tersenyum bahagia melihat anaknya berprestasi, itu sebuah momen yang luar biasa,” tuturnya. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut