Baliho Bergambar Puan Bertebaran di Jateng, Bambang Pacul: Dibilang Mau Nyapres ya Monggo

SEMARANG, iNews.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto angkat bicara soal banyaknya baliho Ketua DPR RI Puan Maharani. Menurutnya, pemasangan baliho tersebut merupakan keputusan rapat Fraksi PDIP DPR.
“Ini keputusan fraksi. Ngobrolnya (rapat) di lantai 7 DPR. Semula dari spontanitas anggota (fraksi) kemudian dikoordinir pimpinan fraksi. Supaya punya dampak, pemasangannya harus serentak,” kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul di Panti Marhaen, kantor DPD PDIP Jateng, Kamis (5/8/2021) malam.
Dia mengatakan, rapat digelar pada Juni lalu saat Bulan Bung Karno. Menurut Bambang, sudah menjadi kebiasaan saat berkumpul, para anggota Fraksi PDIP DPR bebas mengeluarkan ide sebagai bentuk kebebasan berpendapat.
“Ada kebebasan berpendapat di PDI Perjuangan ketika sudah ngobrol di lantai 7, bebas. Ide gila pun dibiarkan. Juni saat Bulan Bung Karno, kan kita punya cucu Presiden yang jadi Ketua DPR RI, kok nggak kita angkat ini,” kata Sekretaris Fraksi PDIP DPR ini.
Selain itu, pemasangan baliho merupakan bentuk ekspresi kegembiraan karena Puan Maharani adalah perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR dari 23 Ketua DPR dalam sejarah RI.
Menurutnya, usulan tersebut juga sudah disampaikan ke Ketua DPR RI Puan Maharani. “Mbak Puan ketawa-ketawa saja,” ujar Ketua DPD PDIP Jateng ini.
Dia mengatakan, baliho lantas dipasang anggota Fraksi PDIP DPR di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Beberapa dapil dimana PDIP tidak memiliki kursi DPR RI, baliho dipasang oleh DPD dan anggota fraksi setempat.
“Yaitu di Sumbar I, Sumbar II, Aceh I, Aceh II, Gorontalo, dan NTB 2 dipasang oleh DPD dan Fraksi PDIP setempat. Berapa total jumlah yang dipasang belum ada laporan, karena setiap anggota dewan tidak dibatasi harus pasang sekian. Ini pembiayaannya gotong royong,” ujarnya.
Bambang mengatakan, baliho bergambar Puan Maharani dan bertuliskan “Kepak Sayap Kebhinnekaan” tersebut rencananya dipasang selama dua bulan. Yaitu tanggal 15 Juli hingga 15 September 2021.
Namun dalam prakteknya akan ada yang terpasang selama tiga bulan. “Sebab di lapangan ada (penyewaan baliho) yang tidak mau memberi diskon biaya, tapi diberi tambahan waktu pemasangan,” katanya.
Ditanya terkait anggapan pemasangan baliho Puan Maharani sebagai upaya meningkatkan popularitas menuju Pilpres 2021, Bambang mempersilahkan setiap orang memiliki persepsi masing-masing.
“Ini lebih ke internal. Soal capres dan cawapres clear kewenangan Ketua Umum. Dibilang (persiapan) 2024, persepsi orang siapa yang melarang? Pikiran dan perasaan tidak bisa dipenjara. Mau dibilang mau nyapres monggo, mau sebagai bentuk kegembiraan sebagai Ketua DPR RI perempuan pertama ya monggo,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni