Banjir Grobogan Rendam 2.263 Rumah Warga di 28 Desa

JAKARTA, iNews.id - Banjir melumpuhkan aktivitas warga di berbagai wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sejak Selasa (21/10/2025). Hujan deras disertai meluapnya beberapa sungai besar membuat ribuan rumah terendam air setinggi lutut hingga pinggang orang dewasa hingga Jumat (24/10/2025).

Menurut catatan BPBD Kabupaten Grobogan, banjir kali ini merupakan kombinasi dari curah hujan ekstrem, luapan Sungai Serang, Lusi, Tuntang, Renggong, dan Jajar, serta jebolnya tanggul di dua lokasi strategis.

Baca Juga

Banjir Semarang Lumpuhkan Jalan Kaligawe, Truk Besar Terjebak Lebih dari 24 Jam

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa hingga Jumat (24/10) malam, sebagian besar genangan mulai surut. Namun, masih ada sejumlah titik yang justru kembali tergenang akibat hujan baru.

"Hujan sedang hingga lebat yang turun pada Jumat sore menjadi pemicunya. Status siaga masih diberlakukan," ujar Aam, sapaan akrab Abdul Muhari, Sabtu (25/10/2025).

Baca Juga

Banjir Rendam Semarang hingga 38.180 Jiwa Terdampak, Jalan Kaligawe Lumpuh

Berdasarkan data BPBD Grobogan, tercatat 2.263 rumah di 28 desa pada 14 kecamatan terdampak langsung oleh banjir. Selain itu, sekitar 285 hektare lahan persawahan yang baru ditanami padi juga ikut terendam air.

Di Kecamatan Gubug, bencana semakin parah setelah tanggul kanan Kali Tuntang di Desa Rowosari jebol. Lokasinya yang berada di sisi rel kereta lintas Jakarta–Surabaya membuat air deras cepat meluber ke area sekitar.

Baca Juga

Banjir Rendam 21 Desa di Grobogan, 2.095 Rumah dan Jalur Kereta Api Terdampak

"Debit air yang berarus deras membuat tanggul sepanjang 10 meter tak kuasa menahan tekanannya. Arusnya pun mengalir ke area persawahan sebelum akhirnya mencapai jalur rel," kata Aam.

Baca Juga

Bencana Angin Puting Beliung di Grobogan, 7 Rumah Roboh hingga Banyak Pohon Tumbang

Kondisi tersebut memaksa PT KAI Daop IV Semarang bersama BBWS dan BPBD melakukan penanganan darurat di lokasi untuk mencegah kerusakan lebih parah. Aktivitas perkeretaapian sempat melambat sementara petugas memperkuat area tanggul.

BNPB mengingatkan masyarakat Grobogan agar tetap siaga menghadapi kemungkinan banjir susulan. Curah hujan tinggi yang masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan dapat memperburuk kondisi daerah rendah di sekitar aliran sungai besar.

Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan terhadap tanggul-tanggul rawan, sekaligus menyalurkan bantuan logistik ke wilayah yang masih tergenang.

Editor: Donald Karouw