Banjir Grobogan Rendam 8 Kecamatan, Puluhan Rumah Rusak, 1 Tewas
GROBOGAN, iNews.id – Banjir yang melanda Kabupaten Grobogan akibat diguyur hujan deras selama dua hari semakin meluas. Saat ini, banjir merendam 34 desa/kelurahan yang tersebar di delapan kecamatan. Puluhan rumah rusak akibat bencana itu.
Selain merendam desa/kelurahan dan infrastruktur serta fasilitas umum, banjir juga mengakibatkan satu warga meninggal dunia karena terpeleset di dalam rumah yang terendam air dari jebolan Tanggul Kali Jajar di Kecamatan Karangrayung.
Korban tewas yakni Florentina Siti Hariyatmi, warga Desa Karangrayung. Menurut keterangan pihak keluarga, korban tewas akibat terjatuh di dalam genangan saat hendak mengungsi. Sebelumnya, pertolongan pertama diberikan suami Florentina, namun nyawa korban tak terselamatkan.
"Ibu belum sempat ganti baju kemudian jatuh. Setelah ditolong suami dan kakaknya tetapi ternyata meninggal di tempat," kata Tim Medis Puskesmas Karangrayung, Juwati, Kamis (9/1/2020).
BACA JUGA: Tanggul Sungai Jebol, Banjir Lumpuhkan Aktivitas Warga di Grobogan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan menyebutkan delapan kecamatan yang dilanda banjir meliputi Karangrayung, Gubug, Godong, Tanggungharjo, Tegowanu, Penawangan, Kedungjati, dan Purwodadi.

Kecamatan Gubug menjadi daerah terparah dilanda banjir. Di wilayah itu, ada 12 desa yang kebanjiran. Sebanyak 10 rumah di tiga desa hancur dan hilang terseret arus banjir yakni, Penadaran, Gelapan, dan Ngroto.
Akses jalan penghubung antardesa juga tertutup lumpur dan pohon tumbang. Sehingga arus lalulintas sempat terputus. Pengendara pun harus ekstra hati-hati saat melintas karena banyak lumpur yang menumpuk di sepanjang jalan.
Banjir terjadi akibat hujan deras yang turun sejak Selasa (7/1/2020) hingga Rabu (8/1/2020) membuat tanggul Sungai Gelapan jebol dan meluap. Sebagian warga yang rumahnya terendam sudah mengungsi ke tempat lebih aman.
Warga Desa Gelapan, Suwarto mengaku tiga rumahnya hancur diterjang banjir. Seluruh barang yang ada di dalam rumah juga hanyut terbawa banjir.
“Tiga rumah saya hancur kena banjir. Untung, saya sekeluarga sudah ngungsi terlebih dulu ke rumah saudara sebelum banjir besar datang,” katanya.
BACA JUGA: Hendak Mengungsi karena Banjir, Warga Grobogan Tewas Terpeleset
Banjir juga merusak puluhan rumah warga lainnya. Kerusakan rata-rata di bagian dinding dan atap jebol.
Di Desa Kwaron, banjir masih menggenangi ratusan rumah dengan ketinggian mencapai satu meter. Meski rumahnya terendam banjir, warga masih bertahan dan belum mau mengungsi. “Sudah biasa kalau banjir segini,” kata Suprapto, warga Kwaron.
Banjir juga menyebabkan arus lalulintas dari Gubug menuju Semarang, Salatiga dan Boyolali terputus. Para pengendara sepeda motor yang nekat menerjang banjir terpaksa mendorong kendaraannya akibat mati mesin.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkeliling meninjau lokasi terdampak bencana banjir yang melanda di sejumlah wilayah seperti di Grobogan dan Demak, Jawa Tengah.
Didampingi Bupati Grobogan Sri Sumarni dan Kalakhar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sudaryanto, Ganjar meninjau Sungai Tuntang yang meluap karena intensitas hujan tinggi dan air kiriman dari wilayah hulu sungai.
Editor: Kastolani Marzuki