get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Cirebon, Rute Aman dan Nyaman untuk Berkunjung ke Kota Wali

Banjir Landa 3 Daerah di Jateng, Menko PMK: Belum Ada Penetapan Darurat Bencana

Kamis, 15 Februari 2024 - 11:27:00 WIB
Banjir Landa 3 Daerah di Jateng, Menko PMK: Belum Ada Penetapan Darurat Bencana
Menteri PMK Muhadjir Effendy. (FOTO: iNews/IRWAN)

MALANG, iNews.id - Banjir melanda tiga daerah di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Demak, Grobogan dan Kudus. Kendati demikian, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut pemerintah daerah (pemda) belum menetapkan status tanggap darurat banjir di ketiga wilayah tersebut.

Dia mengatakan, penanganan darurat banjir di Jateng masih dilakukan pemerintah daerah masing-masing. Pemerintah pusat belum ikut turut tangan karena tak ada ada penetapan status darurat bencana dari ketiga pemkab.

"Kita tunggu saja nanti pemerintah daerah akan memberikan pernyataan kedaruratan nggak, kalau ada pernyataan kedaruratan banjir, baru nanti pemerintah pusat melalui BNPB akan ambil alih," ujar Muhadjir Effendy di Malang, Kamis (15/2/2024).

"Kalau BNPB belum melaporkan ke saya, apakah sudah mencanangkan kedaruratan atau belum, karena nanti kalau sudah mencanangkan kedaruratan banjir, pemerintah pusat akan mengambil alih dan tetap melibatkan pemerintah daerah setempat," katanya.

Menurutnya, kendati belum ada status tanggap darurat bencana, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan kementerian-kementerian di bawah koordinasi dengan Kementerian PMK untuk penanganan secara menyeluruh.

"Sudah penanganannya tidak hanya Grobogan saja, tapi sampai Lamongan kemarin juga sudah meninjau dan sekarang diadakan pengerukan deltanya muara sungai, nanti juga tempat tambah labuh di Pelabuhan Kali Lamong," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut.

Pemerintah pusat juga telah memetakan penyebab banjir di Pantai Utara (Pantura), mulai dari Jateng dan Jawa Timur. Salah satu penyebab banjir karena penumpukan air di darat yang berada di sungai, diiringi dengan peningkatan air laut. 

"Sebetulnya namanya banjir akibat rob, jadi tingginya air laut, kemudian tumpukan air dari darat, itu kan sering terjadi di wilayah itu, untuk jangka panjang dari pemerintah sudah secara bertahap akan menangani," ucapnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut