Banjir Rob di Tanjung Emas Masih Tinggi, Pekerja Bingung Ambil Motor
SEMARANG, iNews.id - Kawasan Lamacitra Pelabuhan Tanjung Emas Semarang hingga Selasa (24/5/2022) pagi masih terendam banjir rob dengan ketinggian mencapai dada orang dewasa. Sejumlah pekerja kebingungan mengambil sepeda motor yang ditinggal saat menyelamatkan diri ketika banjir terjadi.
"Genangan air masih tinggi, saya bingung mau ambil motor tidak bisa. Kalau tidak diambil, takutnya genangan air tambah tinggi," kata Indah (38) salah satu pekerja di perusahaan yang tergenang banjir rob, Selasa (24/5/2022).
Dia menuturkan, sejumlah temannya nekat mengambil motor untuk diservis di bengkel. Namun mereka harus menuntun motornya melintasi genangan air yang tingginya mencapai dada orang dewasa.
"Motor hanya kelihatan spionnya. Jadi membawanya juga harus hati-hati," ujarnya.
Pekerja lainnya, Lastri (36) menuturkan, saat terjadi banjir rob kemarin, pekerja di pulangkan lebih awal untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sebab ketinggian air terhitung tinggi. Namun mereka terpaksa harus pulang jalan kaki karena motor terendam banjir rob.
"Kemarin motor mau tak bawa pulang, tapi tidak bisa mengambilnya dan takut kalau air tambah tinggi. Sekarang sudah bisa diambil, susah juga menuntun motor digenangan air yang tinggi," ujarnya.
Menurutnya, banjir rob kali ini merupakan yang terbesar dibanding rob sebelumnya. "Sebelumnya tidak seperti ini, motor masih bisa lewat meski harus memilih jalan. Banjir sekarang ketinggiannya mecapai 1,5 meter," katanya.
Disinggung mengenai kerugian akibat banjir rob, Lastri menyatakan, tidak hanya kerusakan motor saja. Namun, dia terpaksa harus libur bekerja untuk sementara waktu hingga banjir surut.
"Motor yang terendam air rob, jelas harus diservis dan ganti oli. Belum lagi kalau ada onderdil kelistrikan yang rusak, harus diganti. Selain itu, terpaksa harus libur hingga air surut," ucapnya.
Dia berharap, pemerintah bisa cepat mengatasi banjir rob ini, agar pekerja yang tempat kerjanya masih terendam banjir bisa segera kembali bekerja. "Mengatasi banjir rob memang sulit. Saya hanya bisa berharap, banjir segera surut agar bisa cepat kerja lagi," tuturnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo