Banyak Pasien Sembuh, BOR Ruang Isolasi Covid-19 RSUD Salatiga Tinggal 15 Persen

SALATIGA, iNews.id - Grafik kasus Covid-19 di Kota Salatiga terus menurun dan banyak pasien yang sembuh. Penurunan kasus ini, menjadikan Bed Occupancy Red (BOR) ruang isolasi pasien Covid-19 RSUD Salatiga turun. 

Pada Selasa (31/8/2021) BOR ruang isolasi pasien Covid-19 RSUD Salatiga tercatat tinggal 15,19 persen. Sedangkan kapasitas ruang isolasi Covid-19 sebanyak 81 tempat tidur.

Baca Juga

Ngeri, Korban Arisan Online di Salatiga Capai Ratusan Orang

"Data tadi pagi, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi sebanyak 10 orang. Kami berharap, kasus Covid-19 terus menurun dan BOR bisa 0 persen," kata Direktur RSUD Kota Salatiga Riani Isyana Pramashanti, Selasa (31/8/2021).

Sebelumnya, pada pertengahan Juni lalu, tepatnya saat terjadi ledakan kasus Covid-19, ruang isolasi di rumah sakit plat merah itu penuh. Bahkan sempat terjadi antrean panjang pasien positif Covid-19 di IGD RSUD Salatiga.

Baca Juga

Reseller Arisan Online di Salatiga Cicil Pengembalian Uang Member

Sementara itu, untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, Polres Salatiga memasang ratusan stiker berisi imbauan. 

Baca Juga

Pimpin Bersih Kota, Kapolres Salatiga Ingatkan Pedagang Disiplin Prokes

Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana mengatakan, meskipun pandemi Covid-19 telah berlangsung lama tetapi tidak jarang masyarakat lalai tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Sasaran kami bukan pengunjung, tapi pengelola atau pemilik supaya apa selalu memastikan pembeli atau siapa pun datang dilayani sesuai prokes. Kami tidak ingin kasus Covid-19 yang sudah perlahan turun ini nanti kembali naik, dan malah muncul klaster baru," katanya.

Baca Juga

Cek Kesehatan, Ratusan Warga Binaan Rutan Salatiga Jalani Tes Deteksi Tuberkulosis dan HIV

Dengan penegakan protokol kesehatan, kata dia, diharapkan masyarakat tidak lupa jika pandemi masih berlangsung. Apabila berkumpul, tetap memakai masker dan mencuci tangan sebelum masuk ke cafe atau restoran. 

"Karena kami sadar tidak bisa mengawasi 24 jam. Ini upaya edukasi, himbauan jadi kita tempel kurang lebih 500 eksemplar stiker. Ini penekanan kami agar semua saling mengingatkan," ujarnya.

Editor: Ahmad Antoni