Basarnas Fokuskan Pencarian Korban Longsor Brebes di 11 Lokasi
JAKARTA, iNews.id - Badan SAR Nasional (Basarnas) memfokuskan pencairan hari kelima korban longsor di Desa Pasirpanjang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, di 11 titik lokasi.
Komandan Sektor 1 Resque Basarnas Rindang Krisnafianto Tulu mengatakan ada tujuh titik yang telah dibuat Polda Jateng dan empat titik dari tim Basarnas, Jakarta.
Menurut dia, dalam pencarian korban longsor tersebut, tim penanggulangan bencana akan dibagi menjadi tiga sektor dengan melibatkan personel Basarnas, TNI/Polri, dan relawan.
"Saat ini, Basarnas menerjunkan 40 anggota gabungan dari Semarang, Bandung, dan Basarnas Spesial Grup. Selain itu juga dibantu unsur TNI/ Polri," katanya di Brebes, Senin (26/2/2018).
Hingga kini, kata dia, jumlah korban hilang akibat longsor masih tujuh orang. Adapun untuk pencarian korban hilang akan dibantu dengan menggunakan empat alat berat jenis eskavator dan empat anjing pelacak.
Kendati demikian, kata dia, alat berat tersebut belum dapat dilakukan karena harus menunggu genangan air lumpur menyusut atau terbuang dulu.
"Saat ini tim resque sedang menyemprot lumpur dengan menggunakan selang air. Jika lumpur sudah terbuang, maka akses jalan bisa dilalui," katanya.
Dia mengatakan akses jalan yang berlumpur sudah dapat disingkirkan 50 persen sehingga dalam waktu yang tidak lama, alat berat sudah bisa digunakan.
"Pembersihan sisa lumpur dari akses jalan kami lakukan secara manual. Adapun pencarian korban kami lakukan hingga 14 hari ke depan dari awal peristiwa bencana," katanya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menyalurkan bantuan logistik pada keluarga korban longsor dan mendirikan 4 posko kesehatan di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem.
Korban Longsor Terima Bantuan
Bantuan logistik terus berdatangan untuk membantu dan meringankan korban longsor. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Sri Gunadi Parwoko mengatakan bantuan logistik berupa bahan sembako dan pendirian 4 posko tersebut dapat meringankan beban kebutuhan pada keluarga korban.
"Logistik tersebut berupa beras, mi, dan lainnya. Selain itu, di tempat posko kesehatan itu, juga kami siagakan 4 mobil ambulans dan petugas medis," katanya.
Empat posko kesehatan itu didirikan di wilayah sekitar bencana, seperti Desa Windusakti karena di desa tersebut masih dinilai aman dari rawan bencana.
"Di posko Desa Windusakti itu, kini digunakan untuk menampung ratusan pengungsi warga Desa Capar," katanya.
Tim Penanggulangan Bencana Kabupaten Brebes, mengungsikan 666 warga Desa Capar karena kondisi tanah di wilayah di desa tersebut cukup labil dan membahayakan keselamatan jiwa manusia.
Komandan Komando Distrik Militer 0713/Brebes, Letkol Inf Ahmad Hadi mengatakan tim penanggulangan bencana akan terus memantau perkembangan kondisi cuaca di Desa Capar sehingga saat hujan melanda di kawasan Pegunungan Lio ini maka warga tidak diperbolehkan kembali ke desa.
Editor: Kastolani Marzuki