Begini Gaya Anak-anak Ambil Alih Posisi Gubernur, Wali Kota dan Bupati di Jateng
Sementara itu Christina Ningrum, fasilitator Forum Anak Provinsi Jawa Tengah menjelaskan tema kesehatan mental ini kami pilih karena melihat dampak dari situasi pandemi kepada anak-anak. "Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Forum Anak ada 77,5 persen anak mengakui sering terjadi perundungan di dunia online selama masa pandemi ini," ujarnya.
Menurutnya, dalam rapat koordinasi ini yang ingin ditunjukkan adalah bagaimana pentingnya memastikan suara anak terus terdengar dan dipertimbangkan terutama dalam isu-isu yang berdampak terhadap hak-hak anak.
Dalam survei yang dilakukan oleh Unicef dan Gallup juga memperlihatkan bahwa lebih dari 50 persen anak-anak dan anak muda mendapatkan tekanan lebih tinggi untuk merasa sukses. Sementara itu 29 persen anak-anak atau 1 dari 3 anak juga sering merasa depresi atau kurang memiliki ketertarikan untuk beraktivitas.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Jateng Retno Sudewi menerangkan, "Semua kegiatan itu dirancang oleh anak-anak. Ternyata mereka mampu mengangkat dan membahas isu-isu yang berkaitan dengan anak. Saya yang di-take over oleh Mega, saya terharu. Anak-anak wawasannya luas dan mampu melahirkan solusi," katanya.
Kepala Kantor Perwakilan Unicef Surabaya Ermi Ndoen menjelaskan, "Bocah Jateng optimis untuk masa depannya yang lebih baik dan sukses. Para pemimpin di mana pun amat perlu mendengar suara anak-anak."
Ada beberapa kepala daerah yang mengikuti acara itu hingga usai. Mereka adalah Bupati Boyolali Mohammad Said Hidayat, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Bupati Tegal Umi Azizah, Wakil Bupati Brebes Narjo, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, dan Walikota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid.
Editor: Ahmad Antoni