get app
inews
Aa Text
Read Next : Nadiem Ajukan Praperadilan, Kuasa Hukum: Penetapan Tersangka Tak Ada 2 Alat Bukti yang Cukup

Begini Perjalanan dan Sejarah Gamelan hingga Ditetapkan Unesco sebagai WBTb

Kamis, 16 Desember 2021 - 17:43:00 WIB
Begini Perjalanan dan Sejarah Gamelan hingga Ditetapkan Unesco sebagai WBTb
Proses pembuatan gamelan di Mojolaban Sukoharjo. Badan PBB untuk keilmuan, pendidikan dan kebudayaan Unesco, menetapkan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTb). (foto IST)

SEMARANG, iNews.id - Badan PBB untuk keilmuan, pendidikan dan kebudayaan Unesco, menetapkan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTb). Penetapan itu disambut gembira pemerintah dan praktisi budaya Jawa

Pemprov Jateng dan praktisi gamelan pun menyiapkan langkah untuk melestarikan dan memopulerkan seperangkat alat musik tersebut.

Sebagaimana diketahui, penetapan gamelan sebagai WBTb dilakukan oleh Komite Konvensi Warisan Budaya Tak Benda/WBTB (Intangible Cultural Heritage/ICH) Unesco, 15 Desember 2021. 

Kabid Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng Eris Yunianto mengatakan perlu ada kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan gamelan. Dengan predikat ini, ia berharap dapat menyuntikkan semangat bagi para pelaku seni di Jawa Tengah. 

"Kita bergerak gotong royong dengan dukungan masyarakat. Dalam konteks ini, kami sudah mencoba untuk melestarikan lewat lomba karawitan virtual, untuk para pelajar pada Oktober 2021," katanya, Kamis (16/12/2021). 

Terkait gamelan yang ditetapkan sebagai WBTb oleh Unesco, Eris menyebut telah melalui mekanisme yang panjang. Usulan ini, mulanya dimulai dari praktisi sekaligus dosen di ISI Surakarta, sekitar tahun 2014. 

Pada saat itu, gamelan bersaing dengan calon WBTb lain seperti lukisan Bali, tempe, kolintang dan reog Ponorogo. Setelah kompetisi itu, barulah Kemendikbudristek RI menobatkan gamelan, untuk diusulkan ke Unesco sebagai calon WBTb. 

Hingga saat ini, sudah ada 11 WBTb asal Indonesia yang ditetapkan oleh Unesco. Di antaranya, wayang, keris, batik, pendidikan dan pelatihan batik, angklung , tari saman, noken, tiga genre tari tradisional di Bali, seni pembuatan kapal Pinisi, tradisi pencak silat, dan pantun.

"Kalau usulan dari Jawa Tengah itu ada empat yang masuk di antaranya batik, wayang, keris dan gamelan. Ini sedang proses jamu dan  tempe," sebutnya. 

Dosen ISI Surakarta sekaligus praktisi gamelan Suraji, menyambut gembira penetapan WBTb oleh Unesco. Dia mengatakan setelah penetapan ini akan ada rencana aksi, untuk dapat membumikan dan memopulerkan gamelan di kalangan anak muda. 

Menurutnya, gamelan bukan hanya seperangkat alat musik berupa saron, gong dan bonang, kendang, rebab dan sitar.  Di dalamnya, terdapat nilai filosofi dan historis yang panjang. 

Dia mengatakan, informasi tentang gamelan terukir pada relief Candi Borobudur. Penetapan gamelan sebagai WBTb oleh Unesco, tidak terbatas hanya gamelan Jawa saja. Namun, alat musik ini telah menyebar ke seantero negeri, mulai dari Bali, Sumatra dan Kalimantan. 

"Yang ditetapkan bukan sekedar gamelan Jawa tapi Gamelan Indonesia," ujar dosen jurusan karawitan itu. Dia menyebut, gamelan bukan hanya dimainkan orang Indonesia. Seperangkat alat musik itu sudah dimainkan di Australia, Jepang, hingga benua Afrika. 

Selain Pusat Studi Gamelan, pihaknya juga akan membuat semacam workshop pembuatan alat-alat gamelan. Ini karena, di masa pandemi Covid-19,  banyak di antara perajin gamelan yang tidak lagi berproduksi.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut