Begini Semangat Vaksinator Gugus Tugas Covid-19 UNS Solo saat Bertugas

SOLO, iNews.id – Menjadi vaksinator di tim Gugus Tugas Covid-19 Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, memacu semangat Fathu Thaariq Baihaqy dan Latief Jaya Subrata. Meskipun menyita waktu, tenaga, dan pikiran, dokter muda Fakultas Kedokteran UNS ini bersyukur bisa menjalani tugas yang mulia.
Keduanya harus berjibaku mengurus segala persiapan vaksinasi yang kadang baru rampung pukul 01.00 WIB. Setelah itu, mereka harus bangun dan bersiap meluncur ke tempat vaksinasi pukul 06.00 WIB.
“Apa yang bisa kami lakukan, ya kami lakukan. Kalau kami belum bisa melakukan 100 persen, ya jangan meninggalkan seluruhnya, berusaha semampu kami,” ujar Fathu Thaariq Baihaqy melalui siaran pers Humas UNS Solo, Selasa (13/7/2021).
Thaariq menandaskan, semua pihak dapat mengambil peran selama pandemi. Sekecil apa pun bantuan akan sangat bermakna.
“Ayo kita ambil bagian. Jangan sampai tidak ada yang dilakukan. Mungkin pandemi akan berlalu, tapi dalam prosesnya kita harus putuskan mau berperan seperti apa. Sekecil apa pun peran yang bisa diambil, bisa membantu orang-orang sekitar kita," ucapnya.
Thaariq dan Latief bersama 130 anggota lainnya menjalankan tugas sebagai tim vaksinasi UNS sejak akhir Juni 2021. Kegiatan vaksinasi digilir di tiap fakultas karena ada pembatasan kuota per hari.
Selama dua minggu berjalan, Thaariq dan Latief mengungkapkan para mahasiswa sangat antusias mendapatkan vaksin.
“Mereka antusias sekali sampai ngoyak-ngoyak malah. Asalkan dosisnya masih ada dan selama tidak kontra indikasi, pasti akan kami layani,” ujarnya.
Dikatakannya, vaksinasi sangat penting untuk melindungi dari virus corona. Orang yang sudah divaksin memiliki imunitas lebih dibanding yang belum menerima.
Hal ini diharapkan dapat melindungi jika suatu hari terpapar, gejala yang timbul tidak berat. Dengan begitu, mereka tidak perlu mendapat perawatan di rumah sakit. Saat ini, hal tersebut sangat dibutuhkan mengingat kapasitas bed di rumah sakit yang sudah terisi penuh.
Sementara itu, Latief Jaya Subrata mengungkapkan semangatnya bertugas setelah melihat antusiasme tim dan para target vaksinasi. Masing-masing memiliki peran mengakhiri pandemi Covid-19.
“Aku punya tim vaksinator yang sangat antusias menyukseskan vaksinasi. Aku juga lihat semua pihak bahu membahu untuk menyelesaikan pandemi, jadi lebih termotivasi,” kata Latief.
Tidak hanya dokter yang perlu turun tangan menghadapi pandemi, masyarakat khususnya mahasiswa, juga dapat membantu mengatasi pandemi dengan berperan sesuai bidang masing-masing.
Terkait dengan efikasi tiap vaksin yang berbeda, Latief tetap menganjurkan masyarakat melakukan vaksinasi. Sedikit apa pun efikasi, dapat membantu melindungi diri dari gejala berat ketika terpapar virus.
“Efektif atau tidak, tentunya masih dilihat bersama karena kemunculan Covid-19 baru satu tahun terhitung sejak outbreak di Indonesia. Efikasi masing-masing vaksin juga berbeda, tapi yang perlu diperhatikan adalah sedikit apa pun efikasi dari masing-masing vaksin, jauh lebih baik daripada tidak mendapatkan vaksin sama sekali,” ucapnya.
Kendati sadar dengan pentingnya vaksinasi, beberapa pihak ada yang terlalu memilih vaksin yang akan didapatkan. Ada yang menunda ikut vaksinasi karena jenis vaksin yang digunakan tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Ada pula yang enggan vaksin terlebih dahulu karena menunggu vaksin yang baru datang ke Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Latief mengimbau masyarakat segera vaksinasi tanpa pilih-pilih vaksin.
“Tidak peduli vaksinnya apa, yang tersedia langsung diambil saja. Kami menyarankan agar pakai vaksin yang sudah tersedia dulu. Misalnya nanti dua dosis vaksin sudah selesai, keadaan semakin baik, dan ingin mendapatkan perlindungan, ya terserah kalau mau vaksinasi lagi dengan vaksin yang dipilih,” tuturnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo