Budiono Sutikno Legenda PSIS Sakit Diabetes hingga Katarak, Begini Kondisinya Sekarang

SEMARANG, iNews.id – Kondisi memprihatinkan yang dialami pemain veteran PSIS Semarang Budiono Sutikno mengundang empati sejumlah kalangan. Salah satunya Pemkot Semarang yang turut memberikan bantuan kesehatan kepada Budiono yang tengah menderita diabetes.

Sebagaimana diberitakan, saat ini pemain PSIS era 1994-1995 itu mengalami katarak akibat komplikasi dari penyakitnya tersebut. Dirinya juga kesulitan bernapas akibat cedera patah hidung yang dialaminya saat masih aktif menjadi atlet sepak bola. 

Baca Juga

Kabar Buruk Hantam PSIS jelang Lawan Persija di Laga Pamungkas Putaran Pertama Liga 1

"Saya sudah minta Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial untuk mengecek kondisi yang bersangkutan beberapa hari yang lalu," ujar Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu dalam keterangannya, Minggu (29/10).

"Dari Puskesmas pun sudah melakukan cek kesehatan dan sudah membuat rujukan ke Rumah Sakit untuk bisa segera melaksanakan operasi katarak mas Budi," ujar Mbak Ita, sapaan akrab perempuan tersebut. 

Baca Juga

PSIS Vs Persija: Laskar Mahesa Jenar Kembali Kerahkan Ratusan Suporter Santri

Pada tahun 1994 -1995, Budi membela Laskar Mahesa Jenar dalam Divisi Utama Liga Indonesia atau Liga Indonesia I (Ligina I). Ligina I adalah musim dimulainya Liga Indonesia pasca penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama dengan nama Liga Dunhill.

Baca Juga

Riors Rilis Jersey Ketiga PSIS, Tampilkan Nilai Sejarah dan Keindahan Kota Semarang

Kini Budi tinggal bersama kedua anaknya di rumah susun, sementara istrinya setahun belakangan mengalami stroke sehingga kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro. 

Mirisinya, Budiono tidak berpenghasilan dan untuk kebutuhan sehari-hari selama ini mengandalkan bantuan dari teman-teman mantan sesama atlet. 

Baca Juga

Bursa Transfer Paruh Musim, Bos PSIS Tak Ingin Rekrut Pemain Sembarangan

"Karena itu kami sudah memberikan bantuan uang tunai Rp1 juta. Selain itu juga kita berikan dua kasur, dua paket sembako, dan dua selimut," ujar Mbak Ita. 

Dia berharap, operasi katarak yang akan dijalani Budi dapat berjalan lancar sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas hidupnya kembali. Dirinya juga memperhatikan anak-anak Budi yang sedang menempuh pendidikan kejar paket C. 

"Nanti saya akan bantu bayar sewa rusunnya. Dan anaknya yang masih sekolah akan disupport biaya pendidikan oleh Pemerintah Kota Semarang," katanya.

Editor: Ahmad Antoni