Cerita Warga Semarang Bingung Pulang saat Banjir Datang
SEMARANG, iNews.id – Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kota Semarang menghambat mobilitas warga, Selasa (23/2/2021). Bahkan, banyak yang belum tiba di rumah karena tak bisa menerobos banjir.
“Kejebak banjir, tak bisa pulang,” kata seorang warga Sefrin Ibnu.
Sepeda motor yang biasa digunakan untuk berangkat bekerja tak mampu menerobos banjir. Meski telah berusaha melintas, namun banjir yang disertai gelombang terlampau kuat untuk ditembus. Sepeda motornya seketika mogok.
“Ini Jalan Gajah Raya menuju ke rumah tak bisa dilalui motor. Tadi malah mogok, mesin kemasukan air. Ketinggian banjir sekira 45 sentimeter, makanya motor saya sampai mogok,” katanya.
Saat kebingungan mencari jalan pulang, dia semakin was-was setelah mendapat khabar rumahnya juga terendam banjir. Air masuk ke rumah hingga sedalam 40 sentimeter. Padahal di rumah hanya terdapat istri dan buah hati.
“Baru saja dapat kabar rumah kebanjiran juga. Makanya ini bingung mau pulang lewat mana,” ujarnya.
Menurutnya, banjir kali ini lebih parah dibanding kejadian serupa beberapa waktu lalu. Kali ini, peristiwa banjir berlangsung sangat cepat. Hujan sangat deras selama sekitar dua jam pada siang hingga sore, langsung mengakibatkan banjir besar.
“Iya ini parah banget bila dibanding kemarin. Sebelumnya itu hujan agak lama, terus baru terjadi banjir. Tapi kali ini hujan sebenarnya durasinya belum terlalu lama, tapi banjirnya luar biasa,” katanya.
Sefrin mengaku sudah berusaha mencari jalur alternatif agar segera tiba di rumahnya. Namun, kepungan banjir membuat semua akses jalan tertutup air. Sementara ponselnya terus berdering karena sang istri memberi khabar banjir telah merendam perabot dalam rumah.
“Ini saya mau jalan kaki saja menembus banjir, ya mungkin sekitar satu kilometer sampai rumah. Kelihatannya tidak mungkin mendorong motor dalam kondisi begini. Kasihan istri di rumah yang harus mindah-mindah barang ke atas karena terendam banjir,” jelasnya.
“Motor saya titipkan di minimarket saja. Saya harus segera sampai rumah. Sudah malem juga,” tuturnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo