get app
inews
Aa Text
Read Next : Korupsi Dana Desa untuk Pesugihan, Kades di Brebes Ditangkap usai 2 Tahun Buron

Curhat Kades ke Ganjar: Bansos ki malah Marai Mumet Pak, sing Intuk malah Wong Sugih

Senin, 02 Agustus 2021 - 14:27:00 WIB
Curhat Kades ke Ganjar: Bansos ki malah Marai Mumet Pak, sing Intuk malah Wong Sugih
Gubernur Ganjar Pranowo saat acara Rembug Desa yang digelar daring dengan para kepala desa di Klaten, Senin (2/8/2021). (foto: Istimewa)

SEMARANG, iNews.id - Sejumlah Lurah/Kades se-Kabupaten Klaten mengeluhkan semerawutnya data bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat. Bahkan ada kades yang emosional karena penerima bansos orang kaya  dan ada yang dapat lebih dari dua bantuan.

Keluhan itu mereka sampaikan secara langsung kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat acara Rembug Desa yang digelar daring, Senin (2/8/2021). Ganjar memang aktif menggelar rapat langsung dengan kades untuk mengetahui data akurat langsung dari lapangan. 

Salah satu Kades yang melaporkan bansos bernama Joko Laksono. Kades Tijayan itu begitu emosional saat menyampaikan semerawutnya data bansos di desanya.

"Bansos ki malah marai mumet pak (bansos itu bikin pusing). Kulo ajeng curhat pak (saya mau curhat pak), saya mau jujur. Ndak peduli mangke didukani bu Mensos Risma (tidak peduli kalau nanti dimarahi bu Mensos, Risma)," kata Joko.

Joko mengatakan, Bantuan Sosial Tunai (BST) yang didapat di desanya tidak tepat sasaran. Ada beberapa data penerima yang sudah diverifikasi dan dihapus dari penerima karena dianggap sudah mampu, justru kembali mendapatkan bantuan.

"Ada yang punya mobil lima, muncul namanya. Intuk niku malahan (dia justru malah dapat). Padahal sudah kita coret, sudah diverifikasi datanya. Tetep metu maleh (dapat bantuan lagi). Ngoten ndan, mumet aku," ucapnya.

Hal itu membuat kecemburuan sosial bagi warga. Pihaknya juga kebingungan, karena bantuan tidak bisa dialihkan kepada yang berhak.

"Ada lagi cerita teman kami di Cawas. Itu Kadesnya dapat bantuan, Sekdes dapat. Kan aneh. Tapi mereka juga tidak bisa apa-apa, diambil tidak bisa, dialihkan juga tidak bisa. Tolong njenengan aturaken bu Risma (tolong sampaikan ke bu Risma)," ujarnya.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut