Dampak PMK, Omzet Penjual Daging Sapi di Banjarnegara Anjlok 70 Persen

BANJARNEGARA, iNews.id – Pedagang daging sapi di Kabupaten Banjarnegara mulai terdampak munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK). Mereka merugi karena omzet penjualan turun hingga 70 persen.

Akibat penutupan pasar hewan, pedagang mengaku kesulitan stok daging sapi untuk dagangan, dan terpaksa mengambil dari luar kota.

Baca Juga

PMK Meluas di Banjarnegara, Pasar Hewan Ditutup 14 Hari

Pada sisi lain, pedagang mengalami penurunan omzet hingga 70 persen dar hari biasa. Jika dalam sehari bisa memotong dua ekor sapi, namun sekarang hanya bisa memotong satu ekor sapi.

“Itu pun tak bisa habis dalam sehari, kondisi pasar dan lapak daging saat ini sepi pembeli,” kata pedagang daging sapi, Haryati, Selasa (17/5/2022).

Baca Juga

Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Puluhan Sapi di Banjarnegara Diisolasi

Langganan hanya sejumlah rumah makan dan acara hajatan warga. Itu pun membeli dalam jumlah eceran. Untuk harga daging sapi di Banjarnegara saat ini mencapai Rp150.000 per kilogram.

Baca Juga

Ada Sapi yang Terjangkit PMK, Polisi Tutup Semua Pasar Hewan di Banjarnegara

Harga diprediksi akan terus naik jika terjadi kelangkaan sapi untuk dipotong. Sepinya pembeli karena banyak warga takut sapi yang dipotong terjangkit PMK.

Pedagang menjamin stok sapi yang dijual telah melalui proses pemeriksaan pihak berwenang di pusat pemotongan hewan, sehingga daging dijamin aman, dan sehat untuk dikonsumsi