Demi Bisa Beli Rokok, 2 Siswa SMK Asal Magelang Begal Pengendara Motor
SEMARANG, iNews.id – Dunia pendidikan di Jawa tengah kembali tercoreng oleh ulah siswa SMK. Kali ini, dua siswa SMK asal Magelang masing-masing berinisial ARR (17) dan AN (17) nekat membegal pengendara sepeda motor di Kabupaten Semarang, Senin (5/2/2018).
Ironisnya, aksi nekat kedua siswa itu hanya untuk membeli rokok dan berpoya-poya. Dengan berbekal senjata tajam jenis clurit, kedua pelaku yang saat ini duduk di kelas 3 SMK itu mengincar sasarannya yang juga sesama pelajar saat berkendara seorang diri.
Mereka juga terkenal sadistis karena tak segan melukai korbannya jika tak mau menyerahkan barang berharganya. Namun aksi yang telah dilakukan lebih dari empat kali itu akhirnya terhenti setelah petugas Satreskrim Polres Semarang menangkap kedua pelaku setelah menerima laporan dari salah seorang korban.
Wakil Kepala Polres Semarang Kompol Cahyo Widyatmoko mengatakan kedua pelaku terakhir beraksi di sekitar kawasan Jalan raya Salatiga- Kopeng, Kabupaten Semarang. Mereka menghadang dua pelajar yang sedang mengendarai sepeda motor matik, Bayu Aji dan Purnomo. Korban yang mengenali ciri-ciri salah satu pelaku akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
“Korban curiga dibuntuti pelaku. Setelah di depan Hotel Fortune, laju motor Bayu dipotong kedua pelaku. Salah satu tersangka, yakni AN mengeluarkan celurit dan mengancam koban akan melukai kalau tidak mengeluarkan handphone. Korban kemudian lapor ke Polsek Getasan,” kata Cahyo, Senin (5/2/2018).
Dari hasil laporan kedua korban itu, kata dia, jajaran Polsek Getasan dan Satreskrim Polres Semarang langsung mengejar kedua pelaku. “Tak butuh lama, kami bisa menangkap kedua pelaku di Kopeng,” ucapnya.
Dari pengakuan kedua pelaku, lanjut Cahyo, mereka sudah lima kali beraksi di dua wilayah. Yakni, empat kali di Kabupaten Magelang dan satu kali di Kabupaten Semarang. “Pengakuannya sudah lima kali dan di Semarang ini baru satu kali,” katanya.
Kepada penyidik, kedua pelaku ARR dan AN mengaku terpaksa berbuat kejahatan karena ingin menambah uang jajan sekolah dan membeli kebutuhan yang mereka inginkan. “Ya, sudah lima kali. Tiap beraksi, saya kadang dapat Rp10.000, kadang Rp12.500. Uangnya saya buat beli rokok,” kata ARR.
Menurut ARR, celurit yang dibawa tersebut bukan untuk melukai korban namun hanya untuk membuat korban ciut nyali. “Saya ngincar uang bukan motor. Saya cegat pelajar yang pakai motor sendirian,” ucapnya.
Selain menangkap kedua tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor, sebilah senjata tajam dan dua buah telepon genggam. Kedua tersangka juga dijerat pasal berlapis tentang perampasan hingga pengeroyokan terhadap sejumlah korban.
Sebelumnya, dua pelajar SMK di Kota Semarang membegal dan membunuh sopir taksi online. Aksi kedua pelajar itu hanya demi eksistensi diri dan menambah uang saku sekolah.
Editor: Kastolani Marzuki