Dipercaya Bisa Bikin Awet Muda, Sumber Air di Hutan Tandus Grobogan Ini Jadi Rebutan Warga

GROBOGAN, iNews.id - Warga ramai-ramai menyusuri hutan Segoro Gunung sejauh tiga kilometer demi bisa sampai di sumber air ubalan. Sumber air yang hanya muncul setiap setahun sekali di tengah hutan tandus ini dipercaya bisa membuat awet muda dan badan tetap sehat.
Warga Dusun Segoro Gunung, Desa Nglinduk Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan itu kemudian berebut untuk mandi dan meminum air tersebut. Selain itu mereka membawa air ubalan tersebut ke rumah untuk dimasak dan mandi.
Sebelum mandi, terlebih dahulu mereka meminum air pancuran ini dan kemudian meluluri badan dengan tanah layaknya mandi dengan sabun. Warga percaya dengan melakukan ini, tubuh akan tetap sehat dan terjaga dari segala macam penyakit terutama penyakit kulit.
Susilo, Kepala Dusun Segoro Gunung menjelaskan bahwa tradisi warga Segoro Gunung mandi air ubalan ini rutin terjadi setiap setahun sekali. Meski sumber air yang menyembur dari dalam tanah ini mengandung zat kapur, namun aman dikonsumsi.
“Air ubalan ini dipercaya bisa membuat badan tetap sehat dan awet muda bagi siapa saja yang mandi dan meminumnya,” kata Susilo, Selasa (29/11/2022).
“Semburan air ubalan akan bertahan dalam waktu seminggu dan akan kering kembali. Sumber air ini akan muncul kembali setahun kemudian,” katanya.
Untuk sampai di sumber air, warga harus berjalan mehyusuri jalan sempit, licin dan terjal dengan jarak tempuh sejauh tiga kilometer. Setelah mandi dan meminum air ubalan, warga kemudian mengambil mengisikan air ubalan ke dalam botol mineral dan jeriken untuk dibawa pulang. Air tersebut akan dipakai untuk memasak dan mandi bersama keluarga.
Seperti mbah Sumbangsih, perempuan lansia warga Segoro Gunung ini rela berjalan kaki sejauh satu kilometer demi bisa merasakan dinginnya air di bawah pancuran ini. “Saya tidak mau melewatkan momen langka ini,” katanya.
Selain warga setempat, banyak warga dari desa lain yang datang ke sumber air ubalan untuk ikut mandi dan mengabadikan fenomena langka ini dengan berswafoto di lokasi sumber air.
Untuk bisa mandi, warga yang datang harus rela mengantre menunggu giliran karena lokasi pancuran yang sangat sempit dan terbatas.
Editor: Ahmad Antoni