get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif ke Klaten dengan Spot Wisata Tersembunyi di Sepanjang Jalan

Dirumahkan karena Covid-19, Pria asal Klaten Nekat Keliling Semarang Jual Ginjal

Senin, 04 Mei 2020 - 14:09:00 WIB
Dirumahkan karena Covid-19, Pria asal Klaten Nekat Keliling Semarang Jual Ginjal
Kapolres Klaten, AKBP Wiyono Eko Prasetyo, dan Komandan Kodim 0723/Klaten, Letkol Kav. Minarso, berbincang dengan keluarga Frans Larry Oktavianus, Minggu (3/5/2020). (Foto: Espos/Taufiq Sidik)

KLATEN, iNews.id – Frans Larry Oktavianus (43) warga Dukuh Karangasem, Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah (Jateng) berniat menjual ginjal sambil berjalan kaki dari rumahnya di Semarang. Aksi itu dia lakukan untuk mencukupi kebutuhan keluarga setelah dirumahkan dari tempat kerjanya.

Keluarga Larry hanya mengetahui jika Larry meninggalkan rumah sejak Sabtu (2/5/2020) untuk mencari pekerjaan di Semarang. Mereka tak mengetahui jika di tengah perjalanan Larry menawarkan ginjalnya. Keinginan itu dia utarakan melalui tulisan di dadanya.

Istri Larry, Tri Susanti (42) mengatakan suaminya pergi dari rumah membawa tas ransel serta beberapa potong baju sejak Sabtu sekitar pukul 09.00 WIB. Larry berpamitan menuju rumah temannya di Semarang untuk mencari pekerjaan dengan berjalan kaki.

"Saya tidak kepikiran kalau kondisinya sedang seperti ini (pandemi Covid-19). Saat itu saya mengizinkan. Kalau kepikiran soal itu [berniat jual ginjal], saya tentu tidak bolehin," kata Santi saat ditemui wartawan di rumahnya, Minggu (3/5/2020).

Larry yang berniat jual ginjal, diketahui Santi dari seorang RW. RW itu mengatakan kepadanya jika suaminya viral di media sosial karena mau jual ginjal.

"Tentu saya kaget dan sedih. Semoga tidak terjadi apa-apa terhadap suami saya," kata Santi.

Santi menjelaskan suaminya diberhentikan dari tempat kerjanya di tempat cuci mobil wilayah Sleman, DIY lantaran dampak pandemi Covid-19. Larry mendapatkan uang pesangon dari mantan majikannya senilai Rp300.000.

"Selama bekerja dipinjami sepeda motor dari tempat kerjanya. Dari sana sebenarnya (sepeda motor) disuruh mengembalikan hari ini. Saat ini dititipkan di rumah tetangga," katanya.

Larry bekerja di tempat cuci mobil itu sejak 2014 lalu. Dia menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi istri dan keempat anaknya yang masing-masing berumur 20 tahun, 12 tahun, sembilan tahun, serta 10 bulan. Anak sulung Larry dan Santi baru lulus SMA tahun ini.

Gaji Larry di tempat kerjanya senilai Rp1,5 juta setiap bulan. Namun, gaji yang diterima Larry tak utuh dengan kisaran gaji yang dibawa pulang Rp700.000-Rp500.000 per bulan.

Potongan gaji itu dilakukan untuk melunasi utang suaminya. Namun, Santi tak tahu berapa banyak utang yang ditanggung suaminya.

Rencana menjual ginjal kerap kali disampaikan Larry lantaran kondisi ekonomi keluarganya sedang goncang. Santi mengaku berulang kali mendengarkan keinginan menjual ginjal itu dari suaminya untuk menutup kebutuhan keluarga.

"Sering dia bilang seperti itu [menjual ginjal]. Saya selalu melarang, jangan menjual ginjal. Pasti ada solusi lainnya. Waktu ponsel masih menyala, saya mengomong ke teman-temannya agar melarang suami saya menjual ginjal," kata dia.

Kepala Desa Ngering, N Rahmanto, mengatakan tim gugus Covid-19 Desa Ngering membentuk tim ekspedisi yang khusus mencari Larry, warga Klaten yang berniat jual ginjal. Mereka diberangkatkan Minggu siang. Tim terdiri atas empat orang yakni perangkat desa dan BPD.

"Tim ini yang mencari keberadaannya (Larry )dan ketika ketemu membujuknya untuk pulang," kata Rahmanto.

Artikel ini telah tayang di Solopos.com dengan judul "Warga Klaten Berniat Jual Ginjal, Istri: Pasti Ada Solusi Lain"

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut