Ditunjuk Jadi Komisaris PT KAI, Begini Respons Penguasa Pura Mangkunegaran Solo

SOLO, iNews.id - Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X ditunjuk sebagai komisaris PT Kereta Api Indonesia (KAI) oleh Kementerian BUMN. Penguasa Pura Mangkunegaran di Kota Solo ini memberi respons atas penunjukan tersebut.

"Terima kasih kepada Bapak Menteri BUMN dan jajaran atas kepercayaan dan amanah yang diberikan kepada saya," kata Mangkunegara X, Rabu (17/8/2022).

Baca Juga

Peringatan HUT Kemerdekaan RI, Sejumlah Lansia di Sukoharjo Jadi Petugas Upacara

Ia mengatakan siap mendukung berbagai program strategis yang dilakukan oleh PT KAI.

"Sebagai Komisaris PT KAI, saya siap turut menyukseskan program-program strategis PT KAI," katanya.

Baca Juga

Jadi Komandan Upacara di Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Ilham Muhajirin Sempat Grogi

Terkait dengan penunjukan tersebut, ia juga meminta dukungan kepada masyarakat agar dapat amanah dalam menjalankan tugas. Ia berharap sebagai bagian dari BUMN, KAI dapat makin dekat dengan masyarakat termasuk generasi muda.

Baca Juga

Perjalanan KRL Yogyakarta-Solo Diuji Coba hingga Stasiun Palur

"Harapannya KAI dapat makin dekat dengan masyarakat dan generasi muda sebagai solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia," katanya.

Sebelumnya, penunjukan dari Kementerian BUMN kepada KGPAA Mangkunegara X sebagai Komisaris PT Kereta Api Indonesia (KAI) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-173/MBU/08/2022 dan SK-174/MBU/08/2022 tanggal 15 Agustus 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kereta Api Indonesia.

Baca Juga

Semarakkan HUT RI, Petugas SPBU di Rembang Kenakan Kostum Pejuang

Sementara itu, kedekatan Pura Mangkunegara dengan KAI sudah berlangsung sejak dulu. Bahkan pada saat itu KGPAA Mangkunegara IV yang menginisiasi pembangunan Stasiun Solobalapan dan Stasiun Purwosari.

Kedua stasiun ini didirikan di tanah kekuasaan Pura Mangkunegaran. Stasiun Solobalapan juga sempat direvitalisasi oleh Mangkunegara VII dengan bantuan arsitek ternama Thomas Karsten.