DIY Tak Larang Warga Mudik, Sri Sultan: Masa Mulih Ora Oleh

YOGYAKARTA, iNews.id – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X tidak akan menolak kehadiran pemudik ataupun pendatang yang masuk di DIY. Namun mereka harus dikontrol dan disiplin agar tidak terjadi penularan atau penyebaran corona (Covid-19).
“Saya tidak permasalahkan pemudik mau ketemu saudara. Boleh. Yang penting dikontrol dan disiplin diri tidar menularkan,” kata Sultan di Kepatihan Yogyakarta, Senin (30/3/2020).
Menurut Sultan, dari 19 kasus positif corona di DIY, tidak ada kasus penularan di tingkat lokal. Namun yang terinfeksi berasal dari luar kota. Begitu pulang di membawa virus dan ada yang kemudian dinyatakan positif.
Dalam 10 hari terakhir, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) melonjak menjadi 1.870 yang masyoritas adalah pendatang. Sebelumnya hanya 300-400 ODP. “Saya tidak persoalkan pendatang atau tidak. Tetapi motivasi pendatang apa,” kata Sultan.
Menurut Sultan, ketika seseorang mudik, belum tentu hanya untuk bertemu keluarganya. Namun ada yang tidak bisa bekerja di Jakarta. Karena zona merah mereka tidak bisa berjualan, atau dagangan tidak laku kemudian pulang. Atau karena menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK), sehingga beban di Jakarta menjadi berat.
“Ketika beban di Jakarta bebannya berat, kemudian mulih (mudik). Masak mulih ora oleh (tidak boleh),” katanya.
Sultan mengaku sudah menyampaikan harapan kepada presiden untuk lebih jelas dan transparan wilayah mana yang menjadi zona merah. Ini penting agar bisa diantisipasi, pemudikd ari wilayah itu, atau yang akan bepergian ke tempat itu untuk diantisipasi.
“Selama ini tahunya hanya Jakarta dan sekitarnya. Tidak pernah tahu mana saja,” ujarnya.
Sultan memastikan tidak ada gubernur di Jawa yang menolak pendatang. Hanya butuh kejelasan agar memudahkan mengatur.
Jangan sampai pemudik dari zona merah justru menyebarkan Corona di desa. Hal itu justru hanya akan memindahkan virus saja. Begitu tahu dari zona akan memudahkan dalam pengaturan. Termasuk mengantisipasi kendaraan dari wilayah tersebut. “Ini sangat perlu, untuk memutus penyebaran virus,” ucapnya.
Editor: Kastolani Marzuki