Fakta Gunung Ungaran Semarang, Pernah Meletus Dahsyat hingga Pendaki Cium Aroma Amis
SEMARANG, iNews.id – Fakta Gunung Ungaran Semarang yang belum banyak diketahui masyarakat menarik untuk diulas. Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah berada di ketinggian 2.050 meter.
Meski tidak ada catatan khusus mengenai aktivitas vulkanologi di Gunung Ungaran, namun terdapat sumber mata air panas di kaki gunungnya yang mengindikasikan adanya aktivitas panas bumi di bawah tanah.
Dihimpun dari berbagai sumber, lokasi sumber mata air panas tersebut terdapat di Candi Gedong Songo dan Gonoharjo, Limbangan, Kabupaten Kendal. Di sisi timur gunung ini terletak Ungaran, ibu kota Kabupaten Semarang.
Kemudian sisi selatan terletak Ambarawa. Daerah wisata Bandungan berada di lereng gunung ini pula, dan berlokasi berdekatan dengan peninggalan purbakala Candi Gedong Songo.
Fakta Gunung Ungaran Semarang
1. Mitos Kawah Berbau Belerang
Di lereng gunung di antara jajaran candi ini terdapat kawah berbau belerang yang merupakan makam Dasamuka. Menurut mitos, konon Dasamuka yang suka mabuk dikubur di kawah ini oleh Hanoman. Hanoman sendiri kemudian berdiam di Gunung Telomoyo mengawasi Dasamuka jika sewaktu-waktu bangkit. Dasamuka bisa bangkit jika ia mencium bau minuman keras, hingga masyarakat setempat (dulu) tidak berani minum minuman keras di areal Candi Gedong Songo.
2. Memiliki 3 Puncak
Gunung Ungaran memiliki tiga puncak yaitu Gendol, Botak, dan Ungaran. Puncak tertingginya adalah Ungaran. Dari puncak gunung ini, jika memandang ke utara akan terlihat Kota Semarang dan Laut Jawa. Sedangkan jika membalikkan badan, akan terlihat jajaran (dari kiri ke kanan) Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo dan Kendalisodo dengan Rawa Peningnya, beserta Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, dan Gunung Prahu.
3. Pernah Meletus Dahsyat
Tidak ada catatan yang pasti terkait aktivitas gunung ini. Namun, diperkirakan gunung ini pernah meletus pada zaman kerajaan dahulu, dengan letusan yang amat dahsyat sehingga menghancurkan dua pertiga bagian puncak dari semula sehingga yang dapat dilihat sekarang adalah hanya sepertiga bagian dari Gunung Ungaran berapi purba. Diperkirakan, gunung ini sedang mengalami masa tidur panjang dan sewaktu-waktu dapat aktif kembali.
4. Kawasan Hutan dan Ada Situs Arkeologi
Gunung Ungaran memiliki kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung. Di lerengnya terdapat situs arkeologi berupa Candi Gedongsongo (Bahasa Jawa: gedong = gedung, songo = sembilan). Terdapat beberapa air terjun (curug), di antaranya Curug Semirang dan Curug Lawe. Juga ada gua, yang terkenal dengan nama Gua Jepang. Gua ini terletak 200 meter sebelum puncak, tepatnya di sekitar daerah Kebun Teh Promasan.
5. Memiliki Uap Panas dengan Suhu 42 Derajat Celsius
Sumber air panas di Candi Gedong yang terletak di sisi selatan dan sisi utara memiliki suhu 48 derajat Celsius dan 53 derajat Celsius , dan sisi timur Gunung Ungaran memiliki uap panas dengan suhu 42 derajat celsius. Di Gedong Songo terdapat uap panas paling tinggi dengan suhu 86 derajat celsius. Uap panas ini merupakan tanda adanya aktivitas awal vulkanik pada Gunung Ungaran,yaitu sejak adanya lahar adhesive yang mengalir di sebelah utara kawah.
6. Pendaki Sering Cium Aroma Amis
Di Gunung Ungaran terdapat Goa Jepang yang menjadi salah satu daya tarik karena ada cerita mistis di balik goa tersebut. Konon, kata para pendaki sering mencium aroma amis dari dalam Goa Jepang ini. Ternyata bau amis dari Goa Jepang tak hanya soal mistis saja karena ternyata ada fakta mengerikan di balik bau amis tersebut. Goa Jepang yang terletak 200 meter sebelum puncak Gunung Ungaran atau di kawasan perkampungan para pemetik teh.
Goa ini memiliki lubang sebagai pintu utama berukuran 2x2 meter. Sebenarnya goa ini lebih layak disebut terowongan karena dibuat di tengah bukit dengan galian memanjang. Goa yang memiliki 27 kamar ini merupakan peninggalan perang dunia II 1942-1945 pada waktu Jepang menjajah Indonesia, dan memaksa warga pribumi bekerja romusha. Salah satu hasil dari romusha pribumi pada masa itu adalah Goa Jepang.
Goa Jepang diperuntukan untuk menyimpan amunisi, logistik, obat-obatan, dan tempat persembunyian tentara Jepang dari sekutu. Dari 27 kamar yang ada di Goa Jepang ternyata masih banyak yang belum selesai pekerjaannya.
7. Habitat Flora dan Fauna Asli
Gunung Ungaran menjadi tempat hidup flora dan asli yang hidup. Flora dan fauna asli merupakan tumbuhan dan binatang yang hidup di Gunung Ungaran tanpa campur tangan manusia.
Flora dan Fauna Gunung Ungaran bisa dilihat dari habitat yang hidup di ekosistem cagar alam di lingkungan Gunung Ungaran.
Flora asli di Gunung Ungaran:
1. Jamuju
2. Sarangan
3. Waru gunung
4. Kantil
5. Bunga kantil
6. Rengas
7. Cemplonan
Fauna Asli di Gunung Ungaran
1. Burung Elang Jawa
2. Burung Trulek Jawa (punah)
3. Kijang
4. Babi hutan
5. Trenggiling
6. Luwak
7. Alap-alap capung
8. Raja udang meninting
9. Burung cucak kutilang
10. Ayam hutan merah
11. Ayam hutan hijau
12. Bondol Jawa
13. Flora Asli Gunung Ungaran
Editor: Ahmad Antoni