Gali Pekarangan, Warga Kendal Temukan Susunan Batu Mirip Candi Peninggalan Abad ke-7
KENDAL, iNews.id – Bangunan berupa susunan batu bata mirip candi ditemukan di Dusun Boto Tumpang, Desa Karangsari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Bangunan itu terpendam dalam tanah di pekarangan warga setempat.
Dua lokasi penemuan susunan batu ini kembal digali tim pusat penelitian arkeologi nasional setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.
Bangunan mirip candi tersebut diduga merupakan bangunan peninggalan Hindu-Budha era 630 Masehi atau abad ke-7 sebelum Kerajaan Mataram Kuno.
Menurut warga, penemuan bangunan candi saat Suprabowo menggali pekarangan depan rumahnya untuk tempat pembuangan sampah sedalam satu meter.
“Saya menemukan batu bata yang tertata rapi sehingga penggalian tidak diteruskan dengan alasan khawatir terjadi sesuatu,” Suprabowo, Kamis (22/4/2021).
Hingga akhirnya ada tim arkeolog yang menunjuk halaman depan rumahnya diduga terpendam bangunan peninggalan sejarah berupa candi.
Warga sudah diminta untuk melakukan penggalian pertama pada 2019 dan kembali diteruskan pada 2021. Hingga kini sudah tergali sedalam empat meter dan menemukan bangunan benteng utama candi setinggi tiga meter.
“Saya berharap, penemuan bangunan sejarah ini bisa dikembangkan oleh pemerintah daerah agar menjadi tempat wisata sejarah baru di Kendal,” katanya.
Sementara Ketua tim penelitian Puslitarkenas, Agustijanto Indrajaja mengatakan, kedua candi tersebut ditemukan pada 2018 lalu.
Saat itu, pihaknya melakukan pencarian dan penelitian peninggalan hindu-budha di sepanjang pantai utara Jawa Tengah dari Kabupaten Brebes hingga Rembang. Berdasarkan tema besar ini, pihaknya ingin tahu bagaimana pengaruh Hindu-Budha di Jawa Tengah .
“Salah satu titik bangunan candi berupa tumpukan batu bata atau boto tumpang dengan luas perkiraan 24x24 meter persegi dan ketinggian mencapai 3-4 meter. Penggalian sempat terhenti pada 2020 karena terdampak pandemi Covid-19 sehingga diteruskan pada 2021,” kata Agustijanto.
Menurutnya, bentuk candi ada tangga masuk, ketinggian dari lantai hampir tiga meter karena di bagian pesisir pantai kebanyakan candi berupa boto tumpang.
“Jika dilihat profilnya/ ada bangunan setengah lingkaran yang mirip dengan Candi Batujaya Karawang yang sudah diteliti pada 2000 dimungkinkan sama yaitu abad ke-6 atau 7 sudah ada kerajaan keling atau Kalingga dengan Ratu Shima,” katanya.
Dengan penemuan ini, pihaknya mengajak pemerintah daerah kendal duduk bersama agar peninggalan sejarah ini bisa dilestarikan.
“Harapannya bisa dipugar dan dilestarikan dan dibuat wisata budaya yang unik ini adalah candi pra Mataram yan dijadikan sebagai tempat stupa pemujaan pada zamannya,” ujarnya.
Selain di Rowosari, Puslitarkenas juga menemukan dan menggali beberapa titik temuan candi di Trisobo Kecamatan Boja dan Tegalsari Kecamatan Kangkung.
Kompleks tersebut kini menjadi cagar budaya situs boto tumpang yang dilindungi oleh Undang-Undang RI Nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.
Editor: Ahmad Antoni