get app
inews
Aa Text
Read Next : Pusat Astronomi Assalaam Sukoharjo Gelar Pengamatan Gerhana Bulan Total 7–8 September 2025

Ganjar-Mahfud Bakal Gelar Hajatan Rakyat Solo hingga Kirab Warisan Budaya Akhiri Kampanye Akbar

Jumat, 09 Februari 2024 - 16:29:00 WIB
Ganjar-Mahfud Bakal Gelar Hajatan Rakyat Solo hingga Kirab Warisan Budaya Akhiri Kampanye Akbar
Capres-Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mencium bendera Merah Putih di atas panggung Hajatan Rakyat Banyuwangi. (Foto: Devi Pattricia)

SURAKARTA, iNews.id – TPN Ganjar-Mahfud akan mengakhiri masa masa kampanye Pilpres 2024,  dengan menggelar Hajatan Rakyat Solo, Grebeg, Ruwatan hingga Kirab Warisan Budaya di Benteng Vastenburg di Solo, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut akan digelar pada Sabtu (10/2/2024).  

Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra menyatakan, Hajatan Rakyat Solo itu akan dimulai dari senam zumba diiringi lagu Sat Set Tas Tes, pada pukul 06.30 WIB. Selanjutnya ada atraksi Parade Reog, Barongsai, Liong, Lembu Suro hingga Pagelaran Wayang Orang yang sarat  budaya Jawa. 

“Kegiatan pendukung Hajatan Rakyat Akbar ini, diselenggarakan di 14 titik di berbagai penjuru Kota Solo,   mengusung  tema  Pundak Harapan Rakyat, Hajatan Rakyat. Hajatan Rakyat dimulai pada  Sabtu pagi,” tutur Karaniya di Jakarta, Jumat (9/2/2024). 
 
Salah satu rangkaian kegiatan Hajatan Rakyat yang menarik, jelas Karaniya yakni meruwat Balai Kota Surakarta sebagai simbol kekuasaan saat ini. Acara ruwatan ini dimaksudkan sebagai simbol cinta rakyat Solo Raya kepada pemimpinnya, revolusi cinta dilakukan agar segala keburukan, serta gangguan di pusat kekuasaan kembali mendapatkan keselamatan, kewarasan, dan ketenteraman.

Ruwatan dalam tradisi masyarakat Jawa adalah sebuah permintaan tulus yang dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terbebas dari segala bentuk bahaya dan bencana,  serta untuk  mendapatkan keselamatan dan kebaikan dalam menjalani kehidupan. 

“Dalam ruwatan ada beberapa ritual pendukung seperti lakon Wayang, Sesajen, Bunga, dan Barang-barang lainnya yang dianggap dapat mendukung tercapainya maksud dari ruwatan,” ujarnya.

Meruwat Balai Kota, jelas Karaniya, berarti membersihkan Balai Kota, yang merupakan  simbol kekuasaan dari segala macam bentuk kotoran, kesialan, bencana dan bahaya. Dengan harapan dapat  menjadikan kekuasaan kembali berpihak terhadap rakyat Solo.

Kirab juga menjadi bagian penting dalam acara ini, dengan menggelar berbagai pertunjukan yang meriah, dimulai dari Jalan Ngarsopuro menuju  Benteng Vastenburg.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut