Gibran Kesal Admin Pemkot Solo Kirim Gambar Pasal Jawab Keluhan Warga: Ra Solutif Blas
SOLO, iNews.id - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming kesal dengan balasan akun Twitter milik Pemerintah Kota Solo. Gibran dengan tegas menilai, jawaban bawahannya itu tak memberikan solusi.
Sebelumnya, akun Twitter @Msidiqprasetyo mengeluhkan soal mengurus surat-surat. Sebagai karyawan pemilik akun merasa kesusahan lantaran kantor pemerintahan hanya buka Senin-Jumat dan libur di hari Sabtu-Minggu.
"Pripun ngih mas. ngurus surat2 kange pegawai karyawan.. sabtu minggu libur jumat tutup jam 11.. bingung niki nguruse kapan malih.. senin sampai jumat tasih nyambut gawe.. wancine jumat rodo longgar malah tutup," kata @Msidiqprasetyo, Rabu (19/7/2023).
Keluhan itu kemudian mendapatkan balasan berupa gambar peraturan penerapan jam kerja beserta pasal-pasalnya.
Jawaban itu rupanya mendulang emosi Gibran. Dia bahkan langsung menyentil admin Twitter Pemkot Solo.
"Aku ra seneng coromu jawab keluhan warga. Ra solutif blas. Wes tak urus dewe wae," kata @gibran_tweet.
Saat dikonfirmasi mengenai persoalan tersebut, Jumat (21/07), Gibran menyebut bahwa pihak Pemkot telah menyelesaikan persoalan itu. Gibran memberikan teguran pada pengelola akun Twitter Pemerintah Kota Solo tersebut.
"Sudah saya selesaikan, ya wes ngunu kui lah ya (tegur). Harapannya misalnya kamu laper, mas saya laper. Nih makanan dah itu lho. Bukan mas saya laper, itu karena ini ini. Makanya kalau laper harus makan ini ini. Malah dikasih pasal-pasal," katanya.
Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian memberikan saran agar meminta kontak hp warga yang bersangkutan. Warga tersebut juga dapat mengirimkan dokumen yang akan diurus dengan aplikasi go send.
"Atau ketemu di luar jam kerja juga bisa. Namanya pelayanan publik harus ada ekstra effort. Jadi gak saya pulang jam segini, besuk aja ga bisa. Namanya pelayanan publik ya gitu memang repot," katanya.
Dirinya juga meminta kepada jajarannya untuk tidak mempersulit kepentingan warga.
"Warga jangan disulitkan dan kita ga pengen sing bertele-tele. Gak menyelesaikan masalah," katanya.
Editor: Nani Suherni