get app
inews
Aa Text
Read Next : Pekerja Migran asal Grobogan Diduga Jadi Korban Kebakaran Apartemen di Hong Kong

Grobogan, Jepara dan Boyolali Berlakukan Gerakan Sehari di Rumah Saja

Minggu, 27 Juni 2021 - 09:34:00 WIB
Grobogan, Jepara dan Boyolali Berlakukan Gerakan Sehari di Rumah Saja
Swab antigen secara acak di Jalan HOS Cokroaminoto yang digelar Satgas Covid-19 Kabupaten Jepara, Selasa (12/5/2021) malam. Foto: iNews/Alip Sutarto.

SEMARANG, iNews.id - Sejumlah daerah di Jawa Tengah serentak melakukan gerakan sehari di rumah saja. Gerakan dalam upaya mengurangi mobilitas warga ini dilaksanakan hari ini, Minggu (27/6/2021).

Sejumlah daerah di Jateng yang akan melaksanakan gerakan sehari di rumah saja itu yakni Grobogan, Boyolali dan Jepara. Selain itu, Kabupaten Kudus juga sudah melaksanakan kegiatan itu sejak beberapa minggu yang lalu.

"Saya terima kasih dukungan kawan-kawan di Kabupaten/Kota yang berani mengambil keputusan dengan mengajak masyarakatnya di rumah saja. Ini bagian dari pemanasan dan menjaga konsistensi bagaimana kita mengurangi mobilitas. Saya sangat mendukung dan mengajak masyarakat untuk ikut mendukung gerakan ini," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Sabtu (26/6/2021).

Apa yang dilakukan Grobogan, Boyolali, Jepara dan Kudus, lanjut dia, harus diteruskan. Secara berkala, kegiatan itu bisa diterapkan untuk menumbuhkan kesadaran.

"Sehari di rumah saja, dua hari di rumah saja dan nanti kalau terjadi peningkatan tinggi, bisa seminggu di rumah saja. Kalau ini dilakukan, maka ini bisa memotong penularan Covid-19 di masyarakat," ujarnya.

Dia berharap gerakan di rumah saja ini juga dilakukan oleh daerah lain di Jawa Tengah, khususnya mereka yang masuk zona merah. Sebab menurutnya, ketika eskalasi peningkatan penularan yang sangat cepat saat ini, maka harus direspon dengan tindakan yang tidak biasa.

"Selalain itu, saya juga usulkan 5000 lebih Rukun Tetangga di desa-desa yang masuk zona merah agar dilockdown tingkat RT. Kalau kegiatan itu dilakukan, disambung dengan gerakan di rumah saja, maka kita punya nafas untuk mempersiapkan hal lain, seperti mengisi tempat tidur, menyiapkan tenaga kesehatan dan sebagainya," ujar dia.

Meskipun gerakan sehari atau dua hari di rumah saja tidak cukup untuk menekan angka penyebaran virus. Tapi hal itu merupakan langkah awal yang bagus untuk perlahan menumbuhkan kesadaran.

"Karena ini gerakan, jadi butuh dukungan masyarakat. Kalau itu sudah muncul, maka pelan-pelan bisa kita tambah. Rasanya, masyarakat kita tidak suka dengan keputusan yang cepat, mereka sukanya yang gradual. Ya sudah, keputusan-keputusan yang sifatnya gradual ini mari kita lakukan," ujarnya.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut