Gubernur Ganjar Ingatkan Puskesmas Jangan Sampai Tolak Pasien
SEMARANG, iNews.id – Kasus bayi tujuh bulan yang meninggal setelah ditolak berobat di Puskesmas Sidamulya, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), membuat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berang. Dia mengingatkan agar kejadian itu tidak terulang lagi. Jangan sampai ada puskesmas yang menolak melayani pasien.
Menurut Ganjar, kasus itu membuat dia merasa tertampar karena terjadi saat Jateng giat menggalakkan pelayanan kepada masyarakat miskin. Apalagi, di saat bersamaan, Jateng baru mendapat penghargaan Hak Asasi Manusia (HAM) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kita layak untuk mendapat teguran karena kejadian itu bersamaan dengan kita mendapatkan penghargaan HAM, tapi di saat itu juga kita tidak optimal,” kata Ganjar saat memimpin apel keberangkatan Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Pangan di halaman Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Rabu pagi (13/12/2017).
Ganjar juga meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng menindaklanjuti kasus kematian bayi yang ditolak berobat di Puskesmas Sidamulya, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Penanganan kesehatan harus dibenahi. Dahulukan pelayanan dan penanganan pasien dengan mengesampingkan prosedur administrasi.
“Tolong Dinas Kesehatan, dicek betul regulasi agar masyarakat bisa dipermudah mendapat pengobatan. Saya sudah meminta jangan ada pasien ditolak. Mungkin yang perlu diedukasi kepada masyarakat adalah syarat apa yang harus dipenuhi,” papar Ganjar.
Gubernur Jateng juga mengatakan, saat mengetahui tentang kematian bayi yang ditolak puskesmas di Brebes, dia segera menghubungi Bupati Brebes Idza Priyanti yang langsung mendatangi rumah ibu bayi. Dia pun sudah meminta Bupati Brebes untuk segera melakukan evaluasi terkait kejadian tersebut.
Sementara itu, Bupati Bupati Brebes Idza Priyanti pada Selasa, 12 Desember 2017, menyambangi rumah Emiti, warga Desa Sidamulya, Kecamatan Wanasari, Brebes. Bupati menyampaikan permintaan maaf kepada ibu bayi malang bernama Icha Selfia itu.
Bupati Idza juga mendatangi Puskesmas Sidamulya. Dia menegur Kepala Puskesmas Arlinda Rosmelani dan memintanya segera memperbaiki pelayanan. Idza mengingatkan agar jajaran yang bertugas di bagian pelayanan kesehatan mengutamakan penanganan pasien dan mengesampingkan hal lain seperti urusan administrasi.
“Saya prihatin dan menyayangkan kejadian ini. Sekali lagi harapan saya, semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, semuanya dikesampingkan, yang utama adalah penanganan langsung kepada pasien,” paparnya.
Icha Selvia, bayi perempuan berusia tujuh bulan, awalnya dilarikan ke Puskesmas Sidamulya pada Sabtu pagi, 9 Desember 2017, karena lemas akibat terus mengalami muntah-muntah dan buang air. Namun, petugas menolak pasien dengan alasan berkas administrasi Kartu Indonesia (KIS) yang dibawa kurang lengkap. Bayi malang ini akhirnya meninggal dunia di rumahnya Minggu siang, 10 Desember 2017, karena terlambat ditangani.
Editor: Maria Christina