get app
inews
Aa Text
Read Next : Pakai Toga, 1.000 Warga Miskin di Pemalang Diwisuda Naik Kelas dari Penerima Bansos

Gurihnya Kue Lepet, Jajanan Jadul di Pemalang yang Sarat Makna dan Filosofi

Senin, 03 Juli 2023 - 15:05:00 WIB
 Gurihnya Kue Lepet, Jajanan Jadul di Pemalang yang Sarat Makna dan Filosofi
Lepet, jajanan jadul di Pemalang yang sarat makna dan filosofi. (Aryantoni)

PEMALANG, iNews.id -  Makanan berbahan pokok beras ketan berbungkus daun kelapa ini sudah familiar bagi masyarakat Jawa, khususnya Pemalang. Bentuk lonjong memanjang diikat tali bambu merupakan ciri khas jajanan bernama kue Lepet ini.

Diolah dengan cara yang sederhana, dari bahan beras ketan dicampur santan kelapa dan garam, dibungkus daun kelapa lalu diikat seperti pocong menggunakan tali dari siratan bambu, kemudian dikukus hingga matang.

Konon, menurut orang Jawa, kue ini melambangkan suatu pengakuan diri bahwa manusia memiliki kelepatan (kesalahan), yang sepatutnya harus disadari untuk meminta maaf jika berbuat salah kepada sesama.

Tak heran, jika kue Lepet ini banyak dihidangkan sebagai suguhan tamu pada momen hari raya Idul Fitri. 

Selain bermakna manusia tempatnya salah, kue ini juga mengandung filosofi, bahwa manusia pada akhirnya akan tebujur kaku dan diikat hal nya pocong (manusia akan mati).

"Itulah kira-kira makna dan filosofi yang tersirat pada kue Lepet yang diikat kedua ujung dan tengahnya, seperti pocong," kata Mbah Mar (80), Senin (3/7).

Jajanan jadul yang gurih ini mudah dijumpai di pasar-pasar tardisional di Pemalang. Harganya pun relatif merakyat, Rp1000 per biji. 

Bahkan, setiap pagi banyak dijajakan di pinggiran jalan desa-desa di kota mungil ini. Masyarakat biasa membeli untuk sarapan atau sekedar cemilan ngopi pagi.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut