SEMARANG, iNews.id – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Sabtu (27/2/2021) malam, menggelar pembacaan tahlil dan doa bersama dalam rangka haul pertama wafatnya Alfa Isnaeni, Kepala Satkornas Banser periode 2015-2020. Acara haul secara virtual ini diikuti kader Banser di berbagai penjuru Tanah Air dan dunia.
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, acara haul untuk Alfa Isnaeni selain untuk berdoa juga patut menjadi sarana anggota Banser untuk meneladani perjuangan dan kiprah almarhum.

Kalahkan Sevilla, Barcelona Gusur Real Madrid
Menurut Gus Yaqut, panggilan akrabnya, Alfa Isnaeni telah memberikan kontribusi yang luar biasa bagi Banser dan Ansor.
“Bahkan kiprah positifnya juga diberikan kepada NU serta bangsa ini. Kita sangat kehilangan, untuk itu semua anggota Banser di manapun berada harus bisa meneladaninya,” ujar Gus Yaqut di Semarang, Sabtu (27/2/2021).

Nurdin Abdullah Ditangkap KPK, Video Koalisi LSM soal Kasus Pasir Laut Viral Lagi
Instruktur Banser Nasional KH Ahmad Nadhif mengatakan, kader Banser sangat kehilangan Alfa Isnaeni sebab selama hidupnya perjuangan almarhum begitu besar. Tak hanya bagi Ansor dan Banser, almarhum juga berjuang demi kuatnya NU dan bangsa Indonesia.
“Namanya terukir kuat di semua anggota Banser, Ansor, dan warga nahdliyin di Indonesia. Ndan Alfa juga banyak menorehkan prestasi yang untuk mewujudkannya tak semudah membalikkan telapak tangan,” kata KH Ahmad Nadhif saat menyampaikan ceramahnya dalam acara haul tersebut.

Turnamen Biliar Hot Nine: Dua Atlet DKI Jakarta Perebutkan 1 Tiket 8 Besar
Gus Nadhif, panggilan akrab KH Ahmad Nadhif, bahkan menyebut Alfa Isnaeni yang wafat pada 11 Maret 2020 lalu sangat layak diberi predikat sebagai ulama. Predikat itu wajar sebab sumbangsih yang diberikan mantan komandan Banser itu begitu besar.
“Selama hidupnya, almarhum tak kenal lelah berjuang. Tak hanya sebagai pemimpin tertinggi Banser, tapi beliau adalah sosok manusia yang begitu memanusiakan manusia,” terang Gus Nadhif.

Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran dengan Jarak Luncur 1000 Meter ke Barat Daya
Saat mengemban amanat sebagai komandan Banser, almarhum yang lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 22 Mei 1967 itu, dikenal totalitas dan dekat dengan para kader.
Kehadiran Alfa Isnaeni juga memberikan perubahan besar Banser menuju hal-hal yang positif. Gus Nadhif menyebut, keikhlasan dan perjuangan almarhum ibarat lilin yang rela meleleh demi bisa menerangi lingkungan sekitarnya.

Polwan Cantik Polres Pasuruan Histeris saat Disuntik Vaksin Covid-19
Dengan menyitir perkataan Sahabat Nabi Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Gus Nadhif mengatakan, orang-orang yang alim namanya bisa langgeng selama-lamanya meski jasadnya sudah tidak berwujud. Nama dan eksistensi ulama tersebut mampu terpatri di benak hati masyarakat.
Hal itu terjadi sebab ulama saat hidupnya memiliki amal dan ibadah yang mampu memberikan manfaat kepada banyak orang. “Dan melihat ciri tersebut saya yakin bahwa almarhum Ndan Alfa adalah ulama,” terang Pengasuh Ponpes Nahdlatut Thalibin, Tayu, Pati, Jawa Tengah ini.
Wakil Kepala Satkornas Banser Hasan Basri Sagala berharap kader Banser tetap solid sepeninggal Alfa Isnaeni. Apalagi selama mengemban amanah sebagai Kasatkornas Banser Alfa Isneni telah membangun pondasi-pondasi organisasi yang begitu kuat. “Mari kita bersama terus berkhidmat tanpa pamrih untuk ulama dan bangsa,” kata Hasan.
Editor: Agus Warsudi













