get app
inews
Aa Text
Read Next : Peringati Hakordia 2025, Kemenag dan KPK Luncurkan Buku Antikorupsi Lintas Agama di Jogja

Habib Luthfi: Bertindak Ilmiah dan Bangun Jati Diri Bangsa Kunci Percepat Turunkan Stunting

Kamis, 29 Desember 2022 - 07:38:00 WIB
Habib Luthfi: Bertindak Ilmiah dan Bangun Jati Diri Bangsa Kunci Percepat Turunkan Stunting
Habib Luthfi saat berbicara dalam sosialisasi dan pembekalan untuk mempercepat menurunkan stunting bagi para penyuluh agama dan penyuluh KB di Pekalongan. (Ist)

PEKALONGAN, iNews.id – Ulama kharismatis Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau Habib Luthfi mengatakan bertindak ilmiah dan membangun jati diri bangsa menjadi kunci sukses mempercepat penurunan stunting di Indonesia. Menurutnya, masih banyak tugas yang harus diselesaikan sebagai sesama bangsa Indonesia.

Hal itu disampaikan Habib Luthfi dalam  sosialisasi dan pembekalan untuk mempercepat menurunkan stunting bagi para penyuluh agama dan penyuluh KB di Gedung HA Djunaid Convention Centre kawasan Pondok Pesantren Modern Alquran Pekalongan, Rabu (28/12/2022).

Sosialisasi dan pembekalan yang diikuti ratusan penyuluh agama, penyuluh KB, dan guru-guru sekolah itu digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)  dalam program KIE (komunikasi, informasi, edukasi) dengan Kementerian Agama RI.

Kepada para penyuluh agama, penyuluh KB dan guru-guru yang hadir dari Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang, Habib Luthfi mengatakan ilmu agama bukan dogma semata atau persoalan menjalankan ibadah saja.

"Saya kagum terutama di dalam Juz Amma. Dalam QS At-Tariq: in kullu nafsil lammaa "alaihaa haafizh. Kita tidak menafsirkan hanya untuk kepentingan ubudiyah dari segi ibadah. Tetapi secara ilmiah di dalam firman tersebut," kata Habib Luthfi.

“Pe er (pekerjaan rumah) kita masih sangat panjang, jumlah manusia semakin bertambah. Apa yang sudah kita lakukan untuk menjawab tantangan umat dan bangsa," ujarnya.

Habib Luthfi menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah orang yang cerdas. Terbukti dari dibangunnya Candi Borobudur yang tahan dalam menghadapi erupsi Gunung Merapi dan juga gempa bumi.

"Generasi kita seharusnya cerdas tetapi mundur. Mungkin karena makanan. Getaran dan erupsi gunung merapi. derasnya air dalam membangun Borobudur, orang dulu sudah jauh memikirkan," ujar dia.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini mengajak para peserta yang hadir untuk menanamkan nasionalisme yang kuat dan membentuk jati diri bangsa untuk meningkatkan kecerdasan anak-anak Indonesia.

Dia mencontohkan jati diri bangsa itu ibarat air laut yang menerima jutaan liter air hujan tetapi tidak berubah tawar atau menerima air limbah namun  tetap menjadi air yang tidak meracuni dan mematikan.

"Mari kita lihat Indonesia mendidik anak-anak menjadi jembatan emas. Siapa lagi kalau bukan kita untuk mencerdaskan bangsa Indonesia," ujar Habib Luthfi.

Sementara itu Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan BKKBN mengemban amanah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. BKKBN menjadi pusat melahirkan generasi unggul.

"Hal ini sesuai amanah dari Pak Presiden, BKKBN sebagai ketua tim percepatan penurunan stunting. Luar biasa Habib Luthfi bisa membekali para penyuluh agama," kata Hasto.

Hasto menyebutkan Indonesia adalah Bangsa yang kuat. "Kita adalah bangsa yang unggul. Insya Allah bisa mewarisi generasi yg hebat dan unggul," tegasnya.

Karena itu untuk mengejar target menurunkan stunting 14 persen pada 2024 bukan tugas yang ringan namun dengan dukungan dari para penyuluh agama hal itu bisa dicapai. "Kejar target 14 persen, tidak ringan. Jawa Tengah jadi contoh, prevalensi stunting rendah," ujar Hasto.

Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama H. Ahmad Jayadi mengatakan salah satu bentuk konvergensi dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia adalah dengan pelibatan peran penyuluh agama.

Menurutnya, penyuluh agama memiliki peran strategis dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Melalui khutbah, ceramah, serta tausiyah keagamaan, para penyuluh dapat menyampaikan pentingnya pencegahan stunting di masyarakat sebagai sebuah aksi nyata. 

Jumlah penyuluh agama yang mencapai  lebih dari 50.000 orang, yang tersebar hingga kecamatan, sangat potensial untuk ikut serta mensosialisasikan percepatan penurunan angka stunting, dengan dimulai dari wilayahnya masing-masing.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut