Harga Kedelai Naik, Donat Tahu Asal Pekalongan Ini Makin Laris
PEKALONGAN, iNews.id - Donat tahu yang dibuat pasangan suami istri (pasutri) Siti Mu’arofa-Risa Novianto, warga Desa Babalan Lor, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan makin laris ketika harga kedelai melonjak naik. Pasangan muda ini bahkan sampai kewalahan memenuhi pesanan yang terus berdatangan.
Pesanan donat tahu berasal dari warga di sekitar Pekalongan. Donat dengan bahan dasar tahu, memiliki aneka rasa, seperti kacang, coklat, dan stroberi. “Ide membuat donat tahu ini karena kami berada di lingkungan perajin tahu,” kata Siti Mu’arofah, Selasa (5/1/2021).
Dirinya tak mengira, donat tahu ternyata sangat diminati masyarakat. Donat dibuat dengan bahan baku tahu yang belum jadi atau masih berupa cairan. Tahu kemudian dicampur terigu dengan perbandingan 1:2
Misalnya tahu satu liter untuk terigu 2 kg, kemudian ditambah telur, gula, serta bahan lainnya. “Setelah adonan jadi, dibuat cetakan donat dan digoreng hingga matang dengan api kecil. Sehingga warnanya cantik dan glowing,” jelasnya.
Diakuinya, membuat donat tahu dengan cita rasa yang diinginkan memerlukan proses. Ia dan suami mencoba resep beberap kali hingga berhasil.
Usaha dimulai setelah mendapat bantuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai dampak pandemi Covid-19. Bantuan Rp2,5 juta dibelikan alat dan bahan baku. Setelah dicoba dijual, dirinya bersyukur karena ternyata banyak peminat.
Suaminya, Risa Novianto yang awalnya bekerja di lembaga keuangan, kini fokus menjalankan usaha donat tahu. Sedangkan Siti Mu’arofah tetap mempertahankan profesi guru TK yang sebelumnya digeluti karena ingin tetap berbagi ilmu.
Konsumen saat ini baru sebatas wilayah Pekalongan karena belum mampu memenuhi permintaan yang banyak. Donat dijual Rp15.000 per kotak. Untuk satu kotak berisi enam donat dan mampu bertahan 2-3 hari karena dibuat asli tanpa bahan pengawet.
Editor: Ary Wahyu Wibowo