Hujan Deras Semalaman, Ribuan Rumah di Cilacap Terendam Banjir

CILACAP, iNews.id - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengakibatkan ribuan rumah penduduk di tujuh desa terendam banjir. Selain menggenangi ribuan rumah warga, genangan banjir juga membuat jalan penghubung Kabupaten Cilacap-Pangandaran, Jawa Barat terganggu.

Genangan banjir ini merendam ribuan rumah di tujuh desa yang tersebar di tiga kecamatan di kabupaten cilacap, sejak Rabu (5/12/2018) pagi. Banjir disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah ini selama sehari semalam. Genangan banjir semakin di perparah dengan meluapnya Sungai Ciberem yang tak mampu menampung debit air setelah diguyur hujan deras.

Baca Juga

Bayi 6 Bulan Selamat Usai Tertimbun Material Tanah Longsor di Cilacap

Tujuh desa yang terendam banjir ini yakni Desa Sidareja, Gunungreja, Sidamulya, Tinggarjaya, Margasari, Bangunreja, dan Desa Wringinharjo. Ketinggian banjir yang menggenangi sekitar dua ribu rumah warga ini bervariasi, mulai dari 50 sentimeter hingga satu meter.

Akibat bencana banjir ini, perekonomian warga terganggu. Warga terpaksa menerjang genangan banjir untuk berakfitas.

Meski tergenang banjir, namun hingga kini warga enggan mengungsi dan bertahan di rumah masing-masing. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, saat ini menyiagakan perahu untuk mengevakuasi warga jika sewaktu-waktu genangan banjir semakin meninggi.

“Sejauh ini kami masih melakukan pendataan. Sementara diperkirakan ada 2.000 lebih rumah warga yang terendam banjir dengan ketinggian bervariasi,” kata Kepala UPT BPBD Sidareja, Agus Sudaryanto, Rabu (5/12/2018).

Selain menggenangi ribuan pemukiman warga, banjir juga menangi jalan penghubung antar Kabupaten Cilacap-Pangandaran, Jawa Barat. Genangan setinggi 20 hingga 40 sentimeter ini menggenangi jalan antarkabupaten tepatnya di wilayah Kecamatan Sidareja.

Akibat genangan ini, arus lalu lintas menjadi terganggu. Kendaraan yang melintas pun harus berhati-hati karena jalan yang terendam banjir ini cukup licin.

Editor: Himas Puspito Putra