Intensitas Hujan di Sukoharjo Meningkat, Daerah Rawan Bencana Diminta Waspada
SUKOHARJO, iNews.id – Intensitas hujan di Kabupaten Sukoharjo meningkat dalam sepekan terakhir. Pemkab setempat melakukan sejumlah persiapan sebagai antisipasi jika terjadi bencana.
Kepala BPDB Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan, pihaknya telah memperbarui peta mitigasi bencana, khususnya musim penghujan. Namun, tidak terjadi pergeseran peta rawan bencana di Sukoharjo dibanding tahun sebelumnya.
Ancaman banjir ada di wilayah perkotaan. Selain itu, sekitar 13 desa di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo juga masuk daerah rawan banjir. Untuk potensi longsor ada di Kecamatan Bulu dan Tawangsari.
“Wilayah yang masuk peta rawan bencana sudah diminta melaksanakan langkah antisipasi dan kewaspadaan,” kata Sri Maryanto, Rabu (9/11/2022).
Pihaknya juga telah menyiagakan dua pos koordinasi utama di kantor BPBD dan SAR setempat. Posko bisa diakses 24 jam lengkap dengan petugas jaganya.
Sedang kebutuhan penanganan, seperti personel dibantu instansi samping TNI dan Polri, kelengkapan alat evakuasi, titik pengungsian, logistik, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya sudah disiagakan. Relawan taruna tanggap bencana (tagana) setiap desa juga diaktifkan.
Selain posko siaga bencana, BPBD menyiapkan posko terpadu yang sifatnya darurat. Apabila ada kedaruratan bencana, posko terpadu otomatis langsung dibuka untuk penanganan bencana. Termasuk dapur umum yang melekat pada posko tersebut.
Sesuai dengan peringatan dari Badan Meteorologi, klimatologi dan geofisika (BMKG), Bulan November 2022 sudah memasuki musim penghujan.
Hal ini terpantau dengan meningkatnya intensitas hujan sejak awal pekan. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Januari 2023.
Editor: Ary Wahyu Wibowo