Jamas Pusaka di Bulan Sura, Begini Pandangan Pemerhati Keris di Salatiga
"Teknik nenek moyang kita (empu pembuat keris) meski sederhana namun sudah luar biasa. Karena sudah bisa meleburkan baja, besi, dan titanium yang memiliki titik lebur yang berbeda-beda ke dalam keris. Inilah kelebihannya yang tidak dimiliki oleh bangsa lain pada massanya,” ujarnya.
Setiap bilah keris, baik yang lurus atau yang lekuk memiliki nama (dhapur) yang berbeda. Setiap nama itu mengandung arti filosofi dan makna yang berbeda pula. Demikian pula pamor (corak) putih di bilah keris juga memiliki nama yang berbeda sesuai dengan gambar atau bentuknya.
Misalnya ada pamor yang bentuknya mirip kulit semangka, maka disebut pamor kulit semongko. Ada juga mirip daun blarak (daun kelapa), maka disebut pamor blarak dan sebagainya.
”Itulah keunikan keris,” tuturnya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo