Jembatan GL Zoo Yogyakarta Belum Bisa Dilewati
YOGYAKARTA, iNews.id - Jembatan GL Zoo Yogyakarta yang selesai direvitalisasi pada 2019 belum dibuka untuk akses kendaraan. Masih dibutuhkan normalisasi pembatas jalan agar manuver kendaraan besar lebih mudah.
"Perlu pemotongan pembatas jalan di sisi barat supaya manuver kendaraan besar seperti bus menjadi lebih mudah," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Windarto di Yogyakarta, Rabu (8/1/2020).
Selain pembatas jalan, perlu pemindahan dua tiang listrik yang berada di pembatas jalan. Dia memastikan Pemerintah Kota Yogyakarta sedang berkoordinasi dengan PT PLN untuk pemindahan tiang listrik tersebut.
"Kami khawatir bus akan mengenai kabel listrik saat melintas kalau tiangnya tidak dipindahkan," ujarnya.
BACA JUGA: Rampung Dibangun, Jembatan Gantung Kali Bodri Siap Dilintasi
Jika seluruh normalisasi yang dibutuhkan sudah dilakukan, Jembatan GL Zoo akan difungsikan untuk akses kendaraan dari timur ke arah barat.
"Jembatan akan difungsikan menjadi jalan searah untuk kendaraan dari timur ke barat. Sedangkan jembatan lama juga difungsikan searah untuk kendaraan dari barat ke timur," katanya.
Saat ini, di Jalan Kusumanegara Yogyakarta tepatnya di depan GL Zoo terdapat dua jembatan yang melintang di atas Sungai Gajah Wong. Dua jembatan itu saling bersisihan di sisi utara dan selatan.
Selama ini, jembatan yang berada di sisi utara digunakan sebagai akses utama warga menuju ke Kota Yogyakarta. Sedangkan jembatan di sisi selatan yang berusia lebih tua ditutup.
BACA JUGA: Jembatan Penghubung 2 Desa di Grobogan Terancam Ambruk usai Diterjang Banjir Bandang
Namun, Pemerintah Kota Yogyakarta merevitalisasi jembatan lama pada 2019 melalui dana APBD Yogyakarta dengan anggaran sekitar Rp6 miliar.
Jembatan yang sudah direvitalisasi tersebut memiliki lebar sekitar tujuh meter dan panjang 46 meter dengan konstruksi beton.
"Kalau dibuka tetapi belum ada manajemen lalu lintasnya, maka kami khawatir justru akan digunakan sebagai tempat parkir. Apalagi pada akhir Desember merupakan puncak kunjungan wisata di Yogyakarta," kata Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti.
Umi memastikan, jembatan lama yang berada di sisi utara, juga akan direvitalisasi, namun tidak dalam waktu dekat. Kedua jembatan akan memiliki bentuk dan desain yang sama seperti jembatan kembar dan akan diberikan berbagai penanda masuk Kota Yogyakarta.
"Mungkin baru akan dimasukkan pada tahun anggaran 2021 atau 2022," ujar Umi.
Editor: Nani Suherni