get app
inews
Aa Text
Read Next : Wali Kota Semarang Agustina Pantau Sejumlah Titik Banjir, Kaligawe dan Muktiharjo Kidul

Jokowi: Saya Kurus tapi Tidak Pernah Takut Apa pun

Sabtu, 02 Februari 2019 - 20:34:00 WIB
Jokowi: Saya Kurus tapi Tidak Pernah Takut Apa pun
Capres nomor urut 01 Joko Widodo memberikan sambutan saat bersilaturahmi dengan Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah (PPJT) di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/2/2019). (Foto: Antara/Aji Styawan).

SEMARANG, iNews.id – Fisik boleh kurus, tetapi demi kepentingan rakyat serta bangsa dan negara tidak ada kata takut sedikit pun bagi Presiden Joko Widodo. Pernyataan ini disampaikannya saat Temu Silaturahmi Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (2/2/2019).

"Saya kurus, tapi perlu Saudara ketahui saya tidak pernah takut apa pun untuk kepentingan nasional, kepentingan bangsa, dan kepentingan rakyat kita. Tidak ada rasa takut sedikit pun di hati saya, tidak ada," kata Jokowi.

Capres nomor urut 01 ini menegaskan, dalam empat tahun dirinya sering memilih untuk diam. Padahal dalam hati tidak ada rasa takut.

Jokowi pun menceritakan saat memerintahkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk menenggelamkan kapal-kapal asing yang melakukan praktik illegal fishing di perairan nusantara. Jokowi tidak asal perintah, tetapi sudah memperhitungkan segalanya.

"Saya sampaikan kepada Susi, saya kalau perintah sudah saya kalkulasi, ada hitungannya, Susi, kerjakan saja. Lah Susinya juga seperti itu, berani juga," kata dia.

Dalam pertemuan di MG Setos Semarang tersebut, Jokowi juga menjawab soal tuduhan antek asing yang sering dialamatkan kepadanya. Tuduhan itu sangat tidak relevan sebab pada masa pemerintahannya penguasaan blok-blok migas berhasil dialihkan ke BUMN.

Jokowi mencontohkan pada 2015, Blok Mahakam sudah 100 persen dikuasai Pertamina.

"Saya tanya ke Pertamina, siap enggak ngelola ini? Kalau enggak siap ya enggak apa-apa. Ngomong yang keras. Siap enggak? ‘Siap Pak’. Yang keras. Bisa enggak? ‘Bisa Pak’. Jangan siap-siap. tapi enggak siap. Berproduksi mudah tapi memasarkan juga ndak mudah," kata Jokowi.

Mantan wali kota Solo ini melanjutkan, usai Blok Mahakam, berlanjut Blok Rokan yang sebelumnya dikelola Chevron. "Lalu saya ke Pertamina. Siap enggak? ‘Siap Pak’. Kan kamu udah punya Blok Mahakam. ‘Siap Pak’. Dan kita juga bisa memenangkan Blok Rokan," katanya.

Hal sama juga terjadi pada Freeport. Sejak awal 2015 Pemerintah RI sudah mulai negosiasi yang semula alot di angka 30 persen. Namun dirinya menghendaki pengusaan mayoritas oleh Pemerintah.

Menurut Jokowi, negosiasi selama tiga tahun bukan sesuatu yang mudah. Dalam proses itu juga diwarnai adanya intrik politik dan sebagainya. Hal itu lah yang membuat dirinya merasa beruntung berbadan kurus.

"Ditekan sini bisa belok. Lama-lama yang nekan capek sendiri," katanya disambut riuh tepuk tangan sekitar 1.500 pengusaha yang hadir.

Para pengusaha itu sebelumnya membacakan deklarasi dan ikrar untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden-Wakil Presiden Periode 2019-2024.

Hadir mendampingi Jokowi politisi PDIP Pramono Anung, Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Jokowi-Ma'ruf, Bahlil Lahadalia, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding, dan Ketua DPC PDIP Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Editor: Zen Teguh

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut