Kapolres Banjarnegara: Kondisi Sudah Aman, Jangan Termakan Hoaks Sumur Bor Meledak!
BANJARNEGARA, iNews.id - Sumur bor di Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) Bumi Geo Dipa di wilayah Dieng, Kabupaten Banjarnegara, mengalami kebocoran gas. Pihak kepolisian sudah mensterilisasi lokasi kejadian.
Peristiwa bocornya gas sumur bor Geo Dipa di wilayah Dieng, Banjarnegara pada Sabtu (12/3/2022) sore, mengakibatkan sembilan orang dilarikan ke RSUD Wonosobo.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto telah mengecek kondisi para korban. Sementara, korban satu orang meninggal dunia. Korban meninggal diketahui atas nama Lili Marsudi.
Kapolres mengatakan pihaknya yang sudah berada di tempat kejadian langsung melokalisasi. "Kita evakuasi para korban baik korban meninggal dunia maupun korban dirawat. Setelah steril kita lakukan pengamanan terhadap lokasi yang terjadi kebocoran" katanya.
Menurut General Manager PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng, Budi Santoso, sebelumnya ada pembersihan sumur yang dimulai dengan setting meeting dan SOP serta bahaya pekerjaan.
"Selesai meeting dilakukan tes dan tidak ada kendala lalu di mulai pekerjaan pembersihan, setelah 20 menit ada perkiran keluarnya gas," kata Budi.
“Karyawan di situ berusaha menormalkan dan akhirnya terdampak atau terpapar gas, belum di ketahui kenapa penyebab Relief Valve bisa terbuka dan menyebabkan kebocoran," ujarnya.
Untuk menghindari adanya simpang siur pemberitaan yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat, Kapolres Yulianto menegaskan tidak ada ledakan seperti yang diberitakan sebelumnya.
"Saya sudah berapa di lokasi PT Geo Dipa tepatnya di lokasi terjadinya kebocoran dan sudah melakukan pengecekan," ujar Kapolres. "Sekali lagi tidak ada yang namanya ledakan, yang terjadi adalah Relief Valve-nya ini terbuka sehingga terjadi kebocoran" katanya.
Dia mengatakan, semua korban dilarikan ke RS. Kapolres juga menghimbau agar masyarakat tak panik dan tak termakan berita hoaks.
"Saat ini masih bisa kita kendalikan, masyarakat jangan panik bahwa tidak ada ledakan dan saat ini kondisinya masih aman," kata Hendri.
"Yang namanya api dan gas itu tidak ada, masyarakat jangan termakan hoaks bahwa gas sudah memasuki pemukiman itu tidak ada,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni