get app
inews
Aa Text
Read Next : Pembunuh Feni Ere Sales Cantik di Palopo Divonis Mati

Kasus Anak Bunuh Satu Keluarga di Magelang, Psikolog Ungkap Faktor Penyebabnya

Jumat, 02 Desember 2022 - 17:47:00 WIB
 Kasus Anak Bunuh Satu Keluarga di Magelang, Psikolog Ungkap Faktor Penyebabnya
Lokasi tiga orang sekeluarga yang ditemukan tewas diduga diracun, di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022). (Ist)

MAGELANG, iNews.id – Kasus anak yang diduga meracuni ayah ibu dan kakak hingga tewas di Kabupaten Magelang menyita perhatian berbagai kalangan. Psikolog menyebutkan ada beberapa faktor penyebabnya, salah satunya kemungkinan penumpukan emosi kepada orang tua yang tak terungkap hingga pola asuh.

“Kasus tersebut terjadi kemungkinan ada beberapa faktor mulai dari faktor penumpukan emosi terhadap orang tua yang tak terungkapkan hingga pola asuh yang salah terhadap anak,” kata Kepala Lab Psikolog Unima, Rayinda Faizah, Jumat (2/12/2022).

Dia mengatakan untuk memastikan faktor penyebabnya dan latar belakang perlu adanya pemeriksaan yang mendalam hingga psikologis terhadap pelaku.

“selain itu diharapkan dengan berkaca kasus tersebut perlu kiranya peran orang tua dalam proses tumbuh kembang anak,” katanya.

Sementara, penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Magelang terus mengembangkan penyidikan terhadap DDS (22) tersangka pembunuh keluarganya sendiri dengan cara diracun di Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Fakta-fakta yang diungkap dari hasil penyidikan sementara, ada dua jenis racun yang ditemukan di tubuh para korban. Ini berdasar hasil autopsi petugas Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah.

Racun sianida ditemukan dalam jumlah lebih besar dibanding arsenik di organ tubuh para korban. Tersangka ini sempat mencampur arsenik ke es dawet ke para korban pada pekan lalu, namun tidak sampai meninggal dunia. 

Awal pekan ini tersangka kembali mengulangi mencampur namun dengan racun sianida dengan dosis lebih besar ke minuman teh dan kopi. Ini yang menyebabkan para korban meninggal dunia.

“Hasil olah TKP kemarin kita temukan ada satu botol sisa mengandung sianida,” kata Kapolresta Magelang AKBP M. Sajarod Zakun pada keterangannya.  

Zat kimia itu dibeli tersangka secara online. Sianida dibeli 100 gram, sementara arsenik 10 gram terbagi 2 kemasan masing-masing 5 gram. Arsenik dibeli pertama. “Pembeliannya beda-beda dalam kurun waktu yang rentangnya tidak terlalu lama,” ujarnya.   

Penyidik sedang menggali kemungkinan motif lain tersangka ini menghabisi keluarganya. Motif awal yang didapat, tersangka ini sakit hati karena harus menanggung biaya hidup keluarga. Sementara orang tuanya baru pensiun, kakaknya yang juga jadi korban tidak bekerja baru saja selesai di perbankan.  

“Kami jerat Pasal 340 KUHP (pembunuhan berencana) juncto Pasal 338 KUHP, ancaman maksimal pidana mati atau seumur hidup,” ujar Kapolresta Magelang.  

Insiden itu terjadi Senin (28/11) di Dusun Prajenan RT10/RW01, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Para korban adalah Abbas Ashar (58) pensiunan PNS Kementerian Keuangan dan Heri Riyani (54) pasutri itu adalah orang tua kandung tersangka. Korban meninggal lainnya yakni Dhea Chairunnisa (24) anak pertama yang juga kakak dari tersangka.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut