Kasus Covid-19 Jateng Tertinggi, Ganjar: Itu Data Delay yang Diinjeksi

SEMARANG, iNews.id - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengklaim tren kasus Covid-19 di Jawa Tengah menunjukkan penurunan. Bahkan, Ganjar memastikan kondisi Jateng sudah mulai membaik, namun belum baik.
"Saya senang dapat laporan tenda-tenda di rumah sakit sudah dibongkar. Tenda di rumah sakit Tugurejo sudah dibongkar. BOR juga sudah aman. Tapi saya katakan jangan lengah dan tetap disiplin tinggi," kata Ganjar, Senin (2/8/2021).
Meski menunjukkan angka penurunan, dia minta semua pihak harus tetap siaga. Sebab menurutnya, kalau tambahan kasus masih ribuan, maka itu belum baik.
"Kalau sehari tambah 87 kasus, di bawah 100. Itu baru baik. Kalau masih ribuan ya belum baik. Maka saya minta jangan lengah, kita butuh disiplin tinggi agar menurunnya tajam," katanya.
Terkait berita beberapa waktu lalu yang menyebut kasus Jateng tertinggi nasional, kata Ganjar, tingginya kasus tersebut dikarenakan adanya data delay yang diinjeksi.
"Data menjadi perbincangan. Jateng tertinggi, wah ramai sekali. Saya bilang, nggak papa, wong itu ada data delay. Ada data yang diinjek ke sana," ujar Ganjar. Menurutnya, masih ada data kasus dari Jateng yang belum terlaporkan dan itu di pusat, banyak.
"Maka data Jateng lebih tinggi dari data pusat. Yang terjadi, setelah data itu diklarifikasi, biasanya dari pusat dimasukkan. Itulah yang kita sebut data injek. Jadi disuntikkan karena dulu belum. Itu yang terjadi, sehingga kadang-kadang datanya seperti itu," ujarnya.
Selain data kasus Covid-19, Ganjar juga menyoroti data-data lainnya, termasuk data kematian, penambahan kasus, kesembuhan, termasuk data vaksin di beberapa kabupaten/kota masih belum diinput dengan disiplin.
Editor: Ahmad Antoni