Kasus Korban Penembakan Polisi di Semarang, 2 Siswa SMK Selamat Sulit Ditemui di Rumahnya
SEMARANG, iNews.id – Adam dan Satria, dua siswa SMK Negeri 4 Semarang yang selamat dari penembakan polisi sulit ditemui di rumahnya. Media bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) mencoba mendatangi rumah keduanya.
Pantauan di lokasi, kedua siswa maupun keluarganya tidak ada yang merespons ketika dipanggil dan diketuk pintu rumahnya hingga beberapa kali. Rumah keduanya tampak tertutup rapat. Pihak LBH dan media saat itu didampingi oleh Ketua RT setempat.
"Orangnya baik (Satria), suka mengaji di Pondok Pesantren Darunnaja," ujar Aris Widarto selaku Ketua RT tempat tinggal Satria, Kamis (28/11/2024).
Dia meragukan keterangan polisi yang menyebut Satria ditembak karena terlibat tawuran antargangster. Apalagi, kata dia Satria selama ini jarang keluar malam.
Bahkan, lanjut dia Satria suka membantu perekonomian kelurga dengan berjualan kerupuk keliling kampung "Kreak itu kurang benar menurut saya," ucapnya.
Pada kesempatan terpisah Wakimin selaku Ketua RT di tempat tinggal Adam juga menyampaikan pendapat yang sama. Adam dinilai sosok yang baik.
"Baik anaknya, saat lebaran di sini kan ada jaga malam. Itu ikut kok dia," katanya.
Dia bersama warga sekitar terkejut ketika Adam dikabarkan menjadi salah satu korban penembakan polisi terkait tawuran antargangster. "Dia tinggal nenek dan tantenya," ucapnya.
Dalam kasus ini rekan kedua korban tewas diterjang peluru polisi. Korban tewas, yaitu Gamma Rizkynata Oktafandy (17) anggota paskibra siswa SMK Negeri 4 Semarang.
Editor: Kurnia Illahi