get app
inews
Aa Text
Read Next : Karantina Sulut Gagalkan Penyelundupan 800 Kg Daging Celeng di Pelabuhan Bitung

Kasus PMK Merebak, Pasar Hewan di Temanggung Ditutup 14 Hari

Rabu, 08 Juni 2022 - 17:07:00 WIB
Kasus PMK Merebak, Pasar Hewan di Temanggung Ditutup 14 Hari
Petugas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung memeriksa sapi di Pasar Hewan Ngadirejo. Foto: ANTARA/Anis Efizudin.

TEMANGGUNG, iNews.idPemkab Temanggung menutup sementara pasar hewan guna mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Penutupan berlangsung 14 hari mulai 9-22 Juni 2022.

Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan, penutupan sejumlah pasar hewan sebagai upaya antisipasi agar kasus PMK tidak berkembang. Sebab akhir-akhir ini terdeteksi dan mengalami perkembangan, yakni dari 149 sapi yang terjangkit PMK kini menjadi 155 kasus.

"Angka kasus PMK masih tren kenaikan, sehingga kami mengambil langkah menutup pasar hewan yang ada di Kabupaten Temanggung," kata M Al Khadziq, Rabu (8/6/2022). 

Khadziq berharap dengan penutupan pasar hewan tersebut, PMK tidak terus menyebar. Diharapkan menjelang Idul Adha kasus PMK sudah berkurang jauh. Dengan demikian, tidak memunculkan kekhawatiran masyarakat dalam pengadaan hewan kurban.

Menurut dia, saat ini tim dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan dan dari lintas sektor, baik dari Polres maupun Kodim terus melakukan langkah-langkah yang diperlukan di lapangan untuk pencegahan penularan PMK.

"Sampai sekarang belum ditemukan sapi mati di Temanggung karena PMK, tetapi sapi yang kondisi kesehatannya mengkhawatirkan kemudian disembelih sekitar 10 ekor,” ujarnya. 

Sedangkan penularan ke binatang lain, seperti kambing atau domba belum ditemukan. Pihaknya terus waspada dan berhati-hati mencermati setiap perkembangan yang terjadi dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan supaya tidak merugikan masyarakat. 

Ia meminta peternak maupun pedagang ternak serta masyarakat pada umumnya, bisa memahami kondisi tersebut. Penutupan pasar hewan ini, diakui sebuah keputusan yang tidak enak. Namun terpaksa harus dilakukan demi pengamanan agar ternak masyarakat tidak semakin banyak tertular PMK.

"Karena kalau semakin banyak yang tertular masyarakat sendiri yang akan mengalami kerugian," katanya. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut