Kekeringan Ekstrem, Warga Bremi Demak Andalkan Sumber Air Keramat untuk Minum dan Mandi

DEMAK, iNews.id – Warga Desa Bremi, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak memanfaatkan sumber air keramat atau biasa disebut sumur gandeng di tengah kekeringan ekstrem. Sumur gandeng ini sudah ada sejak 850 Masehi.
Seperti yang dilakukan Suparni, warga Desa Bremi. Berbekal dua ember, dia mengambil air untuk minum di sumber air keramat.
Dibantu anaknya, Suparni mengisi tandon air bersih di rumahnya untuk kebutuhan minum dan memasak.
Suparni adalah satu dari ratusan warga Desa Bremi yang memanfaatkan sumur gandeng saat krisis air bersih pada musim kemarau ekstrem ini.
Anehnya walau air sumur diambil oleh warga desa, namun sumber airnya tidak pernah habis. Sehingga warga menyebut sumur gandeng adalah sumur keramat.
Lantaran mengandung nilai sejarah sumur gandeng, pemerintah desa hingga menata lokasi sumur gandeng menjadi tempat wisata dan sebelum masuk ke lokasi sumur juga terdapat makam kuno yang diyakini warga sebagai pendiri Desa Bremi.
Sukrem Pranoto, perangkat Desa Bremi menyebut lantaran ada sumur gandeng, Desa Bremi diartikan sumber bumi. “Sejak zaman dulu, sumur gandeng menjadi sumber air bersih warga setempat. Warga biasa ambil air untuk minum atau mandi,” katanya, Rabu (20/9).
“Sumur gandeng ini ada sejak tahun 850-an Masehi. Kisahnya ditemukan oleh pengembala kerbau yang selalu heran ternaknya sering mandi di kolam. Selanjutnya tuannya memintanya membuat sumur di kolam itu,” ujar Pranoto.
Sumur gandeng terdiri ada 3 lubang sumur, yaitu 2 sumur bergandengan, 1 sumur lain dikhususkan untuk minum. Di badan sumur tertera tahun saat direhab yaitu tahun 1926 dan tahun 1950.
Sejak kemarau ekstrem melanda, warga Desa Bremi tidak merasakan sulitnya mencari air. Warga mandi dan cari air minum cukup datang ke sumur gandeng. Kekeramatan sumur gandeng cukup terkenal, terbukti banyak sisa-sisa sesaji di lokasi sumur keramat itu.
Editor: Ahmad Antoni